BogorOne.co.id | Kota Bogor – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan menguncurkan dana sebesar Rp4,6 Miliar dari Dana Alokasi Umum (DAU) untuk bantuan sosial, bagi masyarakat yang terdampak dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM)
Hal itu diungkapkan Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, menurut dia sesuai arahan dari pemerintah pusat untuk melakukan konsolidasi langkah-langkah terkait dengan kebijakan pengendalian inflasi dan juga penyesuaian subsidi BBM.
Disampaikan tadi bahwa pemerintah pusat akan mengucurkan dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) di Kota Bogor tercatat pada tahap kesatu ada 43.353 keluarga penerima manfaat. BLT itu kata dia akan disalurkan oleh Kemensos melalui kantor pos senilai 300 ribu.
“Ini akan kita pastikan dan awasi mekanisme penyalurannya, kita akan berkoordinasi juga dengan kantor pos dan camat lurah untuk memonitor pengaluran ini,” ujar Bima di Balaikota, Senin (05/09/22).
Masih kata Politisi PAN itu, ada hal lain yang juga diperintahkan oleh Mendagri ke Pemda, pertama alokasi Biaya Tak Terduga (BTT) bisa digunakan juga untuk memberikan Bansos.
Untuk itu kata Bima, pihaknya akan segera merumuskan, nanti berapa dan target nya kemana, kedua ada kewajiban bagi Pemda untuk mengalokasi 2 persen dari DAU untuk digunakan juga bagi bansos di bidang transportasi dan umkm.
“Jadi kalau di kota bogor insya allah kita alokasikan 4,6 miliar ini hitungan 2 persen daei dau disisa 3 bulan berjalan di tahun ini,” ucapnya.
Bantuan itu lanjutnya, akan diarahkan ke masyarakat, sebagai prioritasnya adalah pengemudi angkot, mungkin ojol dan umkm, namun pihaknya masih menunggu juklak juknisnya terkait dengan besaran dan bagaimana penyalurannya secara teknis.
“Dananya sudah siap yaitu Rp4,6 miliar,” sambungnya.
Terakhir, masih kata Bima, pihaknya juga akan melakukan konsolidasi untuk selalu memonitir stabilitas bahan pokok di kota bogor, jalur distribusi, produksi dan bahan pokok.
“Jadi kalau ada kecenderungan naik akan dilakukan langkah cepat, kita akan berkoordinasi dengan seluruh stakholder untuk mengintensifkan gerakan pangan, keamanan dan ketahanan pangan seperti menanam komoditas yang bisa menstabilkan harga atau mengurangi inflasi,” tandasnya. (Fry)
Discussion about this post