BogorOne.co.id | Jakarta – Menjadi tokoh perempuan paling berpengaruh di dunia mungkin tidak pernah terbersit dalam pikiran wanita berpengaruh sepanjang sejarah berikut ini.
Tidak hanya cantik, mereka pun cerdas dan juga bijaksana, sehingga dapat menjadikan mereka sebagai para wanita tersukses dalam bidang yang ditekuni masing-masing.
Goresan sejarah menuliskan bahwa sejumlah peranan perempuan di suatu bidang yang bermanfaat bagi banyak orang dan namanya masih dibicarakan sampai saat ini
Salah satu contohnya, ada yang fokus di bidang matematika, sastra, kesehatan, sains, jurnalisme, seni dan masih banyak lainnya.
Sudah Terhitung sudah puluhan, bahkan ratusan tahun lalu para perempuan hebat ini memulai perjuangannya di bidang keahlian masing-masing.
1. Marie Curie (1867-1934)
Wanita ini adalah ilmuwan asal Polandia yang menemukan unsur polonium dan radium pada zaman dahulu dan memperjuangkan penggunaan radiasi dalam pengobatan.
Hebatnya lagi karena penelitiannya, Curie sampai memenangkan Hadiah Nobel sebanyak 2 kali di bidang kimia, yakni pada 1903 dan 1911.
Pencapaian dari Curie ini terasa begitu istimewa karena ia menjadi perempuan pertama yang berhasil mendapatkan penghargaan bergengsi ini.
2. Ada Lovelace (1815-1852)
Menurut catatan Biography, Ada Lovelace yang adalah anak dari penyair terkenal yaitu Lord Byron, Ia telah menunjukkan bakatnya dalam matematika sejak usia dini.
Dikarenakan itu ia memperkenalkan banyak konsep-konsep komputer dan Lovelace pun dianggap sebagai pemrogram komputer pertama di dunia.
Catatannya tentang Analytical Engine Babbage dikenal sebagai deskripsi pertama untuk perangkat lunak komputer dan usahanya.
Saat ini, setiap tanggal 10 Oktober diperingati sebagai Ada Lovelace Day (ALD). ALD adalah perayaan internasional atas pencapaian perempuan dalam sains, teknologi, teknik dan matematika (STEM).
3. Florence Nightingale (1820-1910)
Florence Nightingale adalah seorang perawat asal Inggris yang dinobatkan sebagai pelopor perawat modern.
Jasa dari seorang perawat ini ternyata sangat menggemparkan. Tidak hanya dicetuskan di masa itu tapi juga masa sekarang.
Selama pada Perang Krimea, Nightingale dengan telaten merawat korban perang yang terluka sampai malam hari.
Hal inilah yang membuatnya mendapat julukan Lady with the Lamp. Pada tahun 1860, ia membuka sekolah keperawatan berbasis sains pertama di London.
4. Nellie Bly (1864-1922)
Nama dari Nellie Bly telah menetapkan standar jurnalisme dari investigasi. Di mana pada saat itu, Bly gencar membahas topik yang lebih serius ketimbang jurnalis perempuan lain, seperti kemiskinan, korupsi dalam politik dan kesehatan mental.
Karena Hal itu, Namanya Nellie Bly semakin dikenal ketika melakukan penyamaran sebagai orang gila di rumah sakit jiwa di Pulau Blackwell (sekarang Roosevelt).
Diketahui saat ia melakukan tugas menyamar menjadi pasien dan ia diperlakukan dengan tidak pantas oleh perawat.
Dari Pengakuannya tersebut membuat perubahan yang sangat signifikan untuk perawatan pasien rumah sakit jiwa setelahnya.
Selain itu, Bly juga mencetak rekor dunia untuk mengelilingi dunia. Ia hanya butuh waktu selama 72 hari.
5. Jane Austen (1775-1817)
Dikutip dari Jane Austen’s House, ia dibesarkan di desa kecil Steventon, Hampshire. Ayahnya merupakan seorang pendeta Gereja Inggris.
Pada masa remajanya di awal tahun 1810-an, Austen mulai menulis novelnya yang paling terkenal, seperti Pride and Prejudice serta Sense and Sensibility.
Akan tetapi, Austen tidak mendapat pujian untuk novelnya sampai sesudah kematiannya saat saudara laki-lakinya, Henry secara terbuka memberitahukan bahwa ia adalah penulisnya.
Austen menulis 200 tahun yang lalu tetapi novelnya masih relevan hingga saat ini. Karya-karyanya telah dibaca oleh orang-orang di seluruh dunia.
Bahkan telah dibuat menjadi adaptasi TV, film, teater, dan radio yang tidak terhingga jumlahnya.
6. Margaret Sanger (1879-1966)
Awal abad ke-20, ketika hal-hal tentang keluarga berencana atau perawatan kesehatan perempuan tidak begitu dibicarakan.
Sanger justru menciptakan gerakan KB dan menjadi pembela hak-hak reproduksi perempuan, seperti yang dilansir dari National Women’s History Museum.
Ia menulis pamflet dan membuka klinik kesehatan perempuan beberapa dekade sebelum pencapaian terbesarnya, yakni membuat Food and Drug Administration menyetujui kontrasepsi oral pertama, Enovid, pada tahun 1960.(Ir-v)
Discussion about this post