BogorOne.co.id | Jakarta – Apple tampaknya belum siap melipat masa depan. Perusahaan teknologi asal Cupertino itu dikabarkan menunda peluncuran iPhone Fold, ponsel lipat pertamanya, hingga tahun 2027. Langkah ini diambil karena Apple masih menghadapi sejumlah kendala teknis, terutama pada struktur engsel dan layar yang dinilai terlalu kompleks untuk diproduksi massal.
Mengutip laporan Gizmochina yang bersumber dari riset Mizuho Sekuritas Jepang, Senin, 20 Oktober 2025, Apple kini tengah menyempurnakan dua komponen krusial tersebut agar memenuhi standar daya tahan dan kualitas khas produk premium mereka.
Meski jadwal peluncuran diundur, Apple disebut tetap menargetkan produksi massal pada kuartal III 2026, bertepatan dengan rilis iPhone 18. Jika rencana berjalan sesuai skenario, debut resmi iPhone Fold akan digelar pada musim semi 2027 bersamaan dengan iPhone 18e.
Penundaan ini diperkirakan memangkas proyeksi produksi panel dari 13 juta menjadi 9 juta unit, dengan pengiriman awal sekitar 5–7 juta unit. Dalam jangka panjang, angka itu bisa meningkat hingga 15 juta unit, tergantung pada harga dan daya tahan produk.
Secara desain, iPhone Fold digadang-gadang akan mengusung layar utama LTPO 7,8 inci dengan teknologi Color filter on Encapsulation (CoE) untuk kecerahan lebih tinggi, serta layar luar 5,5 inci guna mendukung akses cepat. Samsung disebut tetap menjadi pemasok panel OLED eksklusif bagi perangkat ini, sekaligus menjadikannya rival langsung Galaxy Z Fold7.
Pendekatan Apple yang cenderung hati-hati dan perfeksionis ini menunjukkan filosofi perusahaan yang lebih mementingkan kualitas dibanding kecepatan masuk pasar. Namun, sejumlah pengamat menilai strategi tersebut bisa menjadi pedang bermata dua, menjaga reputasi premium, tetapi sekaligus memberi ruang bagi kompetitor untuk semakin menguasai segmen ponsel lipat.
Jika berhasil memenuhi ekspektasi, iPhone Fold bisa menjadi game changer yang menantang dominasi Samsung dan mengubah arah tren ponsel lipat global di tahun-tahun mendatang.
Editor : R. Muttaqien


























Discussion about this post