BERITA LAINNYA
Dalam berbagai kesempatan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo selalu meyakinkan bahwa pertanian adalah bisnis yang menjanjikan.
Berbagai program pun dilakukan untuk mengubah pola pikir generasi muda bahwa pertanian itu keren, hebat, dan satu-satunya sektor yang menjanjikan, terlebih di tengah pandemi saat ini.
“Generasi Z juga harus bisa mengikuti perkembangan dari zaman, harus berani menjadi petani yang modern atau mendirikan startup pertanian,” tegas Mentan Syahrul.
Disisi lain Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi berharap Tim Pengawalan dan Monitoring Ketersediaan Bahan Pangan Pokok bisa bekerja maksimal.
“Bahan pokok sangat dibutuhkan selama Ramadhan serta hari raya. Karena itu, kita minta tim bekerja efektif untuk memastikan bahan pokok tersedia di masyarakat,” ujarnya.
Dedi menambahkan, pertanian akan terus berproduksi untuk memastikan masyarakat mendapatkan pangan.
Sekretaris Daerah Bogor Syarifah Sofia menjelaskan gerakan pangan murah diadakan serentak di 301 Kota/Kabupaten, khusus di Kota Bogor digelar selama dua hari,
“Kami ingin memberikan kesempatan kepada warga agar dapat membeli bahan pangan dengan harga murah,” ujar Syarifah Sofia.
Selain stan bahan pangan, pada GPM ini juga ada produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Pelaku UMKM dari sejumlah wilayah diajak untuk memasarkan produknya pada event ini.
Tak mau ketinggalan, Polbangtan Bogor pun ikut serta dalam memeriahkan acara tersebut dengan mengirimkan produk-produk unggulan hasil kreasi mahasiswa dan PWMP untuk dipamerkan dalam acara tersebut.
Berbagai produk pun ditampilkan dalam stand bazar tersebut mulai dari produk cemilan, produk hasil olahan hortikultura hingga Produk kreasi minuman kopi.
Bima Arya selaku walikota Kota Bogor berkesempatan mengunjungi stan milik Polbangtan Bogor dan mencicipi berbagai produk olahan yang dipamerkan.
Salah satu produk yang ia langsung cicipi adalah produk minuman kopi susu dead cabean hasil PWMP mahasiswa. “Enak” ujar Bima Arya selagi mencicipi produk minuman kopi susu dead cabean.
“Diharapkan acara ini dapat memotivasi para mahasiswa untuk terus berinovasi dan berkreasi dalam menciptakan produk-produk olahan yang dapat membantu para mahasiswa menjadi wirausaha muda pertanian yang sukses,” ujar Bima
Selain itu, Kepala DKPP Kota Bogor Chusnul Rozaqi mengatakan, GPM merupakan salah satu upaya untuk menekan inflasi serta kenaikan harga dari sejumlah komoditas yang biasanya terjadi pada saat menjelang momen hari raya.
“Ke depan Gerakan Pangan Murah ini secara berkala akan digiatkan, minimal sebulan sekali, berkoordinasi dengan wilayah untuk menyiapkan lokasi yang bisa digunakan untuk kegiatan pangan murah,” tandas Chusnul. (Advetorial)
Discussion about this post