BogorOne.co.id | Gresik – Mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor kembali menunjukkan prestasi membanggakan melalui pengalaman magang di Petrokimia Gresik.
Salah satu mahasiswa, Maulana Ozi Zamzami (Ozi), berbagi cerita tentang pengalamannya yang sangat berkesan selama menjalani program magang di perusahaan yang bergerak di bidang pupuk tersebut.
Selama magang, Ozi terlibat dalam berbagai kegiatan edukasi dan sosialisasi kepada petani. Program magang yang berbasis pada pengenalan pemupukan yang benar dan uji tanah ini tidak hanya mengajarkan teori.
Tetapi juga melibatkan mahasiswa dalam praktek langsung, sehingga memberikan dampak nyata kepada para petani. Ozi mengungkapkan, “Kami tidak hanya memberikan pengetahuan tentang pemupukan yang benar, tetapi juga melakukan uji tanah untuk membantu petani memahami jenis tanah yang baik untuk tanaman mereka”, ujar Ozi.
Program magang ini juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk berinteraksi langsung dengan mitra perusahaan dan menangani berbagai aktivitas operasional di lapangan.
Ozi bersama dengan empat rekan lainnya, tergabung dalam Base 1 yang melaksanakan program magang selama enam bulan. Namun, karena kinerja yang sangat baik dan prestasi yang luar biasa, Ozi dan timnya mendapat penghargaan dan diperpanjang masa magangnya menjadi satu tahun di beberapa wilayah kabupaten, seperti Gresik dan Pasuruan, Jawa Timur.
Sebelum diterima di Petrokimia Gresik, Ozi mengikuti tahap seleksi yang cukup ketat, yaitu melamar pekerjaan dan mengirimkan CV secara langsung ke perusahaan.
“Selama magang, perusahaan sangat mengapresiasi kinerja kami. Di Base 1, kami mendapat penghargaan sebagai taruna terbaik, sementara di Base 2 ada penghargaan untuk kinerja terbaik dan kreativitas yang tinggi,” ujar Ozi.
Polbangtan sendiri meraih empat kategori terbaik dari delapan kategori yang diperebutkan dalam program ini. Meskipun demikian, magang di Petrokimia juga tidak lepas dari tantangan.
Salah satu tantangan terbesar adalah perjalanan yang jauh dan memakan banyak waktu. Namun, tantangan yang paling berat adalah bagaimana meyakinkan dan mendidik para petani untuk menerapkan metode pemupukan yang benar, seperti cara penggunaan pupuk rimbang dan mengenali jenis tanah yang tepat untuk setiap tanaman.
“Walaupun tantangannya cukup besar, saya merasa sangat puas dengan pengalaman ini, karena dapat langsung melihat dampak positif yang dihasilkan dari apa yang kami ajarkan kepada para petani,” tambah Ozi.
Dengan pengalaman magang yang kaya ini, diharapkan mahasiswa Polbangtan tidak hanya menguasai teori, tetapi juga memiliki keterampilan praktis yang berguna dalam meningkatkan kualitas pertanian di Indonesia. (Adv)
Discussion about this post