BogorOne.co.id | Tenjolaya – Produksi usaha makanan olahan Cingcau ikut menikmati berkah pada bulan suci ramadhan ditengah pelonggaran PPKM saat pandemi covid-19.
Dede Sumantri (30), salah satu pemilik pabrik Indah Cingcau yang beralamat di Kampung Pasir Ipis RT. 15/04, Desa Situ Daun, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor.
Dede menggeluti produksi makanan olahan Cingcau selama 10 tahun secara turun temurun yang semula dipegang oleh bapaknya. Dirinya memiliki 4 orang karyawan.
“Bahan baku cingcau itu sendiri kiriman dari Purbalingga Jawa Tengah.
Pada bulan ramadhan tahun ini, produksi Cingcau alami penurunan hingga 50 persen. Dalam sehari dapat menghasilkan 200 blek. Namun semenjak kenaikan bahan pokok daya beli menurun,” ujar Dede Sumantri kepada BogorOne.id
“Saat ini yang menjadi kendala adalah melonjaknya harga tepung tapioka seperti sama kaya minyak goreng, belinya aja susah dan harga pun meningkat yang tadinya satu bal 170 kini 240 jadi dua kali lipat. “Dan itupun haru purchasing order (PO),” katanya.
Kendati demikian, untuk harga jual kepasaran masih stabil, meskipun harga bahan baku naik, tidak mungkin harga jual kita naikan. Harga jual per satu blek atau 20 kg kisaran 40 ribu
Adapun pemasaran ke wilayah Kabupaten Bogor seperti ke Bogor Barat yakni pasar Ciampea, Leuwiang liang, dan Pasar anyar,” ucapnya.
Dede berharap, semua harga bahan baku bisa stabil kembali biar ada lebihnya, apalagi usaha cingcau ini musiman diwaktu bulan ramadhan saja, ” Ya kalau tidak produksi yang kerja pada nganggur,” tandas dia. (Yud)
Discussion about this post