BogorOne.co.id | Cibinong – Setiap tanggal 22 Mei setiap tahun diperingati sebagai Hari Keanekaragaman Hayati di seluruh dunia dan bagi Indonesia sendiri menjadi momentum pengingat betapa kayanya Indonesia memiliki segala flora dan fauna.
Namun sayangnya, merujuk pada data Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tercatat hingga 1.070 tanaman di Indonesia terancam punah. Salah satunya, Dipterocarpus cinereus atau lebih dikenal dengan nama Keruing.
Fakta di lapangan, membuat BRIN akhirnya melakukan upaya konservasi hingga penanaman kembali tanaman yang hampir punah tersebut.
Kepala BRIN Laksono Tri Handoko, dilansir Portal di acara Peringatan Hari Biodiversitas Internasional 2023 di Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Soekarno BRIN, Cibinong, Jawa Barat, Senin (22 Mei 2023) menyatakan upaya pelestarian perlu terus dilakukan.
“Upaya pelestarian dan pemanfaatan segala jenis hayati yang ada di Indonesia perlu terus dilakukan, sehingga ekosistem terus terjaga,” kata Kepala BRIN Laksono Tri Handoko.
Untuk menyelamatkan tanaman yang hampir punah yakni dengan melakukan ekspedisi ke habitat alami tanaman, kemudian menanam kembali dari induk tanaman yang tersisa.
Langkah ini membawa hasil yang cukup positif pada tanaman Keruing, yang mana pohon berbatang besar itu pada 1998 pernah ditetapkan sebagai tanaman punah, namun direvisi oleh Union for Conservation of Nature and Natural Resurces. (Ir-v)
Discussion about this post