BogorOne.co.id | Tamansari – Institut Bisnis dan Informatika Kosgoro 1957 bekerjasama dengan Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Bogor dan Desa Sukajadi Kecamatan Tamansari, mengadakan Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D).
Hal itu merupakan pogram pemerintah pusat dalam mengaplikaiskan peraturan Pemerintah No 11 tahun 2020. Dimana perguruan tinggi di berikan kesempatan untuk melalukan kegiatan dalam rangka pengabdian kepada masyarakat.
“Ini tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dalam bentuk program Holistik pemberdayaan desa,” ujar Rektor 1 bidang akademis Kosgoro Dhanial Thalib kemarin.
Manfaat yang diharapkan dengan kondisi sekarang baik dari inovasi maupun teknologi adalah dilakukan pembinaannya.
“Kita juga memberikan link untuk pemasaran dengan melalui internet dengan membuat web. Sehinggga nantinya masyarakat disini berharap menggunanakan marketing digital,” ungkapnya.
Lanjut Dhanial, berkembangnya potensi yang ada didaerah di maksimalkan. Sehingga membuat negara menjadi negara maju.
Sementara itu Presiden Direktur Rumah Pangan Lokal Indonesia (RPLI) Eni yuniarti mengatakan, berangkat dari keprihatinan akan potensi pangan lokal di masyarakat yang di kembangkan.
“RPLI merupakan binaan dari dinas ketahanan pangan Kabupaten Bogor. Dengan visi misi, bagaimana menaikan tarap hidup ekonomi dimasyarakat dari potensi lokal yang ada sekitaran,” ungkap nya.
Salah satunya Desa Sukajadi potensi pertanian yaitu talas balitung. Apalagi di wilayah kabupaten Bogor punya endemi yakni talas. Bagaimana pangan lokal ini tidak dilirik. Talas hanya sebagai makanan pendamping bajigur saja, yang harganya sangat murah sekali.
Maka dari itu kita buat satu ekosistem dari petani sampai UKM, bagaimana nantinya pangan olahan ini bisa menaikkan tarap ekonomi masyarakat,” harapnya.
Di tempat yang sama Kepala Desa Sukajadi ade gunawan menyampaikan, mahasiswa universitas Kosgoro 1957 selama dua bulan memberikan pembinaan kepada masyarakat khususnya di wilayah RW 08, Desa Sukajadi.
“Harapannya bisa maksimal dalam mengolah hasil talas menjadi tepung menjadi berbagai macam olahan makanan lain nya,” tuturnya
Tambah Ade, Pemdes Sukajadi pun akan berupaya menopang kebutuhan di kelompok yang sudah di bina oleh mahasiwa Kosgoro. Disamping itu, permodalan kekurangannya di siapkan oleh Desa Sukajadi. Kedepannya tindak lajutnya di pantau terus oleh universitas kosgoro.
“Mudah- mudahan setelah adanya pembinaan masyarakat Sukajadi menjadi berkembang serta menghasilkan potensi talas menjadi makanan lainnya,” tandasnya. (Yud)
Discussion about this post