BogorOne.co.id | Kota Bogor – Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor membangun Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) tipe A baru di kawasan Rancamaya, Kecamatan Bogor Selatan mendapat kritik dari kalangan legislatif.
Anggota DPRD dari Fraksi PPP Akhmad Saeful Bakhri (ASB) mengaku bahasa dewan beda pendapat, soal rencana pembangunan RSUD baru. Menurut dia, seharusnya ada kajian terlebih dahulu tentang kebutuhan RS di Kota Bogor dan itu harus konsul dengan Dinas Kesehatan (Dinkes).
“Yang jadi pertanyaan kenapa harus disitu, kalau dibangun di Rancamaya, bukan malah sebaliknya makin menjauhkan layanan dari masyatakat Kota bogor,” kata ASB, Minggu (28/03/21).
Dia menegaskan, dalam wacana tersebut jangan sampai ada kepentingan mencari keuntungan. Sampai hari ini kata dia, RS di Kota Bogor cukup banyak, dan kalau dilihat rasio masih mencukupi. “Lagipula dsana sudah ada RSUD Ciawi,” ucapnya.
Terlebih kata dia, saat ini ada beberapa RS baru yang sedang proses pembangunan di Kota Bogor. Sehingga alangkah bijak kalau Pemkot mau bikin RS tapi RS khusus. “Misalnya RS khusus kanker atau apa saja nantinya dilokasi itu Rancamaya silahkan,” ungkap dia.
Selain itu dia juga mempertanyakan, terkait anggaran dan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM). Karena setiap Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi 4 RSUD selalu mengeluh dengan kurangnya SDM, kelimpungan uuntuk gaji karyawan dan lain-lain. “Ada enggak duitnya dan untuk penyiapan SDMnya bagaimana,” tanya dia lagi.
Maka mengenai rencana tersebut lanjut ASB, maka lebih baik dilakukan kajian terlebih dahulu. “Dan harus diingat, kajian itu nantinya bukan dilakukan oleh RSUD tapi oleh Dinkes,” tegas dia.
Dan jika Pemkot berencana membangun atau mendirikan RSUD lagi, itu bukan cabang RSUD. Ini harus diluruskan agar jelas dulu kerangka berfikirnya. “Ini aneh, seharusnya Dinkes yang mengkaji lalu Direktur RSUD masuk dalam tim,
ada berapa RS di Kota Bogor, bagaimana sebarannya, isue pelayanan kesehàtan RS bagiamana dan ini ranah Dinkes bukan RSUD,” cetusnya.
Dia berpendapat, jika memang punya anggaran, maka lebih baik RSUD yang ada saat ini ditambah fasilitasnya. Atau meningkatkan layanan Puskesmas disetiap kelurahan. “Di Kelurahan Cibuluh saja sampai saat ini belum ada Puskesmas,” ungkapnya.
Dia menilai, jika ingin membangun RSUD di lahan tengah kota, di Kayu Manis lebih cocok itu untuk pembangunan RSUD daripada di Rancamaya.
Sebelumnya, ada rencana pembangunan megaproyek RSUD, dengan alasan untuk pemerataan pelayanan kesehatan di Kota Bogor. Hal itu diungkapkan Direktur Utama RSUD Kota Bogor dr Ilham Chaidir
“Harus ada pemerataan pada pelayanan kesehatan. Jadi perlu adanya rumah sakit baru, walaupun ini dalam sebatas wacana. Tetapi harus kita sikapi dengan serius untuk mewujudkan pembangunan rumah sakit tipe A,” kata dia belum lama ini.
Untuk lokasi RSUD baru, rencananya dibangun di kawasan Rancamaya, Kecamatan Bogor Selatan. “Ini kan ada lahan kosong 9 hektare. Bisa, nggak tanggung-tanggung kita membangun lebih bagusnya lagi,” jelasnya.
Terkait desain bangunan, ia menyampaikan untuk saat ini baru masuk perencanaan dan kebijakan. Baru setelah itu akan masuk proses Feasibility Study (FS), Detail Engineering Design (DED), hingga Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).
Terpisah, Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengaku saat ini masih dalam perencanaan tentang perlunya memperluas cakupan layanan kesehatan yang lebih merata di Kota Bogor.
Untuk biaya pembangunannya, kemungkinan mengajukan bantuan pembangunan rumah sakit tipe A ke Kementerian Kesehatan di area Bogor Selatan.
“Rencana ini sejalan dengan pematangan pembangunan jalan akses Bogor Inner-Ring Road (BIRR). Terkait lokasi, usulannya adalah aset pemkot di eks Pasar Agrobisnis Rancamaya,” kata Dedie. (Fry)