BogorOne.co.id | Kabupaten Bogor – Guru adalah pahlawan tanda jasa, termasuk guru ngaji merupakan pahlawan penyelamat umat namun kadang terlupakan keberadaannya.
Insentif untuk guru ngaji boleh dibilang hanya alakadarnya, berbanding terbalik dengan jasa dan ilmu yang diberikannya.
Hal itupun yang menjadi renungan calon bupati Bogor Ade Ruhandi alias Jaro Ade untuk memuliakan dan mensejahterakan para guru ngaji, terutama yang berada di pelosok kampung – kampung di Kabupaten Bogor.
“Memuliakan para guru agama adalah kewajiban kita, mereka mungkin saja ikhlas mengajar tanpa mengharapkan materi, tapi kita harus mengapresiasi perjuangannya dalam menguatkan akidah umat,” ujar Jaro Ade.
Program insentif untuk para guru agama dari pemerintah pusat sudah digulirkan dengan besaran 2.250.000 selama satu tahun untuk satu orang guru ngaji dari APBN. Tentunya, jika dibagi 12 bulan gaji guru ngaji tidak sampai 200 ribu perbulannya.
“Kontribusi para guru ngaji itu, membangun ahlak dan karakter anak bangsa. Perlu adanya penamabahan insentif untuk mereka. Kita anggarakan dari APBD Kabupaten Bogor yang cukup besar itu,” tutur Jaro Ade.
Menurut politisi Golkar itu, guru ngaji telah membantu pemerintah dalam mencerdaskan anak-anak bangsa melalui pendidikan keagamaan. Tantangan terbesar bagi lembaga pendidikan keagamaan saat ini sangat luar biasa.
“Guru ngaji memiliki andil yang sangat besar dalam mencerdaskan generasi penerus bangsa, terutama membentuk karakter dan akhlak,” tutur Jaro Ade.
Hari ini, lanjut Jaro Ade, jika dihadapkan pada masyarakat urban dan kaum milenial dan generasi Z yang memiliki kepercayaan sangat tinggi dalam menyampaikan gagasan dan ide walaupun belum tentu benar.
Tentunya, guru ngaji mempunyai kreatifitas tinggi serta memiliki jaringan global dalam memberikan pemahaman agama kepada generasi penerus bangsa ini.
“Di sinilah peran pendidik agama sangat penting dalam mewujudkan pendidikan yang bermutu dan berdaya saing. Pemberian bantuan insentif ini adalah apresiasi pemerintah kepada para guru ngaji agar mereka dapat terus mentransformasikan ilmu pengetahuan agama dan keteladanannya,” pungkasnya. (*)
Discussion about this post