BogorOne.co.id | Jawa Tengah – Candi Prambanan sebagai candi Hindu terbesar di Indonesia, enggak lepas dari legenda Putri Roro Jonggrang yang tentunya tak asing sebagai cerita dongeng di masa kecil.
Cerita rakyat yang berasal dari Jawa Tengah ini mengisahkan tentang kisah Bandung Bondowoso yang mencintai dan ingin memperistri gadis cantik bernama Roro Jonggrang.
Roro Jonggrang berkenan diperistri Bandung Bondowoso dengan syarat dibuatkan seribu candi dalam semalam. Sebelum genap seribu candi, langsung digagalkan Roro Jonggrang.
Bandung Bondowoso murka, lalu dia mengutuknya menjadi arca yang indah melengkapi 999 candi yang telah dibuatnya bersama bangsa jin.
Dibangun tahun 850 Masehi oleh Raja Mataram Kuno bernama Rakai Pikatan dan dilanjutkan oleh raja-raja Medang Mataram, ditujukan untuk memuliakan Dewa Siwa.
Ditemukan tahun 1733 di masa Stamford Raffless, namun akhirnya terlantar dan banyak terjadi penjarahan. Akhirnya tahun 1902 candi ini diperbarui hingga tahun 1953. Ada beberapa mitos Candi Prambanan, berikut ulasaannya:
1. Tidak ada patung Roro Jonggrang
Arca yang dimaksud adalah Dewi Durga yang merupakan patung permaisuri Siwa yang berparas cantik. Arca ini berada di sisi utara Candi Prambanan dan disebut Candi Roro Jonggrang. Sedangkan candi yang dibangun Bondowoso disebut Candi Sewu.
2. Dilarang pacaran
Bagi pasangan yang belum menikah dilarang masuk ke kawasan candi ini karena akan putus cinta. Namun banyak kabar menyatakan, mitos tersebut digulirkan agar para pasangan tidak lagi datang ke sana dan memberi sesajen kepada arca Roro Jonggrang.
3. Mengusap dada Roro Jonggrang
Bagi pasangan yang sudah menikah namun sulit memiliki anak, konon segera akan mendapatkan anak dengan mengusap dada arca Roro Jonggrang.
Menangkap cahaya: siapa yang bisa menangkap cahaya di sekitaran arca Dewi Durga atau Roro Jonggrang, memutus status lajang seseorang.
4. Hanya ada 249 candi
Tak seperti legenda Bondowoso yang membangun seribu candi, Candi Sewu ternyata hanya memiliki 249 candi dengan sepasang arca Dwarapala di bagian gerbang candi ini.
Dwarapala dibuat mirip dengan buto atau raksasa yang menyeramkan dan juga membawa sebuah senjata gada yang dilambangkan sebagai penjaga di tempat yang disakralkan.
Di pelataran candi terdapat pohon bodhi yang dianggap suci dalam agama Buddha karena pohon ini tempat sang Buddha bersemedi. Uniknya lagi daun bodhi ini mirip stupa.
Berbeda dengan Candi Prambanan yang bercorak Hindu, Candi Sewu yang berjarak sekitar 800 meter dari Candi Prambanan ini bercorak Buddha dan di masa Dinasti Syailendra, Candi Sewu menjadi pusat ibadah umat Buddha.
Dinobatkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO, Candi Prambanan sekilas mirip dengan Angkor Wat, candi Hindu terbesar di dunia yang berada di Kamboja.
Konon Candi Prambanan dibangun oleh dinasti Sanjaya karena menyaingi candi Buddha Borobudur yang dibangun oleh dinasti Syailendra yaitu dinasti yang sebelumnya.
Kenyataannya Candi Prambanan dan Candi Sewu menunjukkan nilai toleransi beragama yang tinggi pada masanya dimana keberadaan dua candi dengan agama yang berbeda menyatu dalam satu tempat.(Ir-v)
Discussion about this post