BogorOne.co.id | Kota Bogor – Saat ini masalah stunting menjadi ancaman utama terhadap kualitas hidup masyarakat, juga ancaman terhadap kemampuan daya saing bangsa. Karena anak-anak yang stunted mengalami ganguan pertumbuhan fisik (bertubuh pendek/ kerdil), mudah terkena penyakit, dan terganggu perkembangan otaknya.
Tentu saja hal ini sangat mempengaruhi kemampuan dan prestasi di sekolah, produktivitas dan kreativitas di usia-usia produktif.
Bentuk kontribusi Baznas Kota Bogor, dalam upaya penanganan Stunting, mendistribusikan 1 Ton Beras Nutri Zinc. Penyaluran dilaksanakan di Kelurahan Pasirjaya, Kecamatan Bogor Barat.
Kegiatan Pendistribusian Beras Nutri Zinc, dihadiri Waka 1, Subhan Murtadla, Waka 2 Nurdat Ilmansyah, Camat Bogor Barat, Lurah Pasirjaya, DPPKB dan IWAPI, Jumat 13 September 2024.
Menurut Waka 1 Baznas Kota Bogor, Subhan Murtadla penyaluran beras Nutri Zinc ini, hasil panen padi yang telah ditanam Baznas bersama Kelurahan Pasirjaya.
“Alhamdulillah hasil panen padi Nutri Zinc, sebesar 1 Ton, sudah dapat disalurkan pada masyarakat yang terdampak stunting, hari ini disalurkan 500 kg untuk Kelurahan Pasirjaya dan 500 kg akan didistribusikan ke kelurahan lainnya,” ungkapannya
Diketahui Baznas Kota Bogor, telah bekerjasama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Kelurahan Pasir Jaya, menginisiasi sebuah program dalam membangun ekosistem percepatan Penurunan stunting.
Hal itu dimulai dengan penanaman padi Nutri Zinc pada bulan Maret 2024, di lahan yang berada di dalam area Kebun Penelitian Tanah di Kelurahan Pasir Jaya, Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Padi, lahan untuk penanaman Padi Nutri Zinc disediakan 3 Ha, tahap pertama baru ditanami 5000 M2.
“Untuk dapat memenuhi keperluan masyarakat, dengan jangkauan 68 Kelurahan, bentuk kerjasma ini, akan terus di tingkatkan Produksi padinya, target penanaman menjadi 3 Ha, yg dapat menghasilkan 10 ton beras, ini sebagai upaya besar kita mencegah stunting,” tambahnya
Kolaborasi yang dilakukan ini tidak hanya bertujuan untuk pengentasan stunting, tapi juga sebagai upaya menangani kemiskinan ekstrem.
Pengentasan stunting dan mengatasi kemiskinan tidak hanya bisa dilakukan oleh pemerintah seorang diri, tentunya harus semua pihak berkontribusi, karena stunting ini menjadi persoalan bersama, sehingga kita harus bersatu
Baznas akan terus mengajak masyarakat, untuk bersama-sama ikut berkontribusi menangani Stunting, dengan bentuk kesadaran Berzakat, Infaq dan Shodaqoh Melalui Baznas Kota Bogor.
Stunting telah dinyatakan sebagai musuh paling berbahaya bagi bangsa dan negara sehingga diperlukan sinergi dan kolaborasi dari berbagai pihak untuk mengatasi permasalahan ini.
“Oleh karena itu perlu kerjasama lintas sektoral. Karena stunting ini mebutuhkan sistem pembangunan yang terintegrasi,” pungkasnya
Sementara Wakil Ketua 2, Nurdat Ilmansyah menerangkan, kandungan nutrisi padi Inpari Nutrizinc ini berbeda dengan varietas padi lainnya.
Kandungan zinc dalam beras Inpari Nutrizinc mencapai 34 ppm, rata-rata varietas lain hanya 16 ppm. Mulai tahun 2024, BAZNAS akan terus meningkatkan luasan areal penanaman, untuk meningkatkan produksi hasil penanaman Inpari Nutrizinc di Kota Bogor.
“Pada awalnya Maret 2024 kita sudah menanam padi seluas 5000 M2, selanjutnya penanaman tahap ke 2 akan dilakukan penanaman seluar 3 Ha, dengan hasil produksi beras 10 ton,” tegasnya.
Adapun kolaborasi ini terjalin, berkat ZIS yang diterima melalui Bumd Perumda Tirta Pakuan/Pdam Kota Bogor, Harapan besar nya dapat di support pula oleh ZIS ASN, Perorangan, Swasta, Upz sekolah, hingga kolaborasi dengan LAZ lainnya.
Sehingga Beras Nutrizinc bisa meluas penyebaran distribusi nya hingga Se Kota Bogor, Bahkan Dapat Menjadi Percontohan solutif Pengadaan Beras Kualitas untuk Zero Stunting hingga Tingkat Provinsi juga Nasional. Karena Baru di Kota Bogor lah Penggunaan Beras Nutrizinc untuk pengentasan Stunting. (*)
Discussion about this post