BogorOne.co.id | Kota Bogor – Menghadapi tantangan era 4.0 menuju era 5.0 diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) Pertanian yang andal. Sebagai Pelaksana pendidikan vokasi dibawah Kementerian Pertanian (Kementan), Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor tidak hanya fokus pada pembelajaran akademik, namun juga pada pembelajaran non akademik untuk membentuk pribadi mahasiswa yang kokoh dan tangguh.
Diantaranya, salah satu ekstrakurikuler berupa Lembaga Dakwah kampus (LDK). LDK Al-Muta’alim, adalah LDK Polbangtan Bogor yang menaungi mahasiswa-mahasiswi muslim menjadi remaja masjid dan memfasilitasi mahasiswa untuk memperdalam ilmu agama.
Baru-baru ini, LDK Al-Muta’alim menyelenggarakan giat Dauroh Tarqiah. Yaitu pengenalan tentang Lembaga Dakwah Kampus. Kegiatan yang serentak dilaksanakan di Kampus Cibalagung dan Kampus Cinagara ini dibuka pada Jumat (27/05/22).
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), meyakini kaum milenial yang inovatif dan memiliki gagasan yang kreatif mampu mengawal pembangunan pertanian yang maju, mandiri, modern.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, menegaskan untuk mendukung pembangunan pertanian maju, mandiri dan modern, perlu dilakukan penyiapan, pencetakan SDM pertanian unggulan.
Hal ini senada dengan tujuan diadakan Dauroh Tarqiah ini. Diharapkan nantinya, mahasiswa dan mahasiswi Polbangtan Bogor menjadi generasi petani milenial yang berakhlak dan berbudi, sukses mengembangkan Pertanian Indonesia tanpa meninggalkan kaidah agama.
Kegiatan yang mengusung tema “Membangun Generasi Islam Yang Sidiq, Amanah, Tabligh, Fatonah” ini diikuti 84 Peserta dari tingkat I atau semester 2. Adapun tujuannya membangkitkan kebanggaan berislam, memahamkan kader tentang peran dakwahnya sebagai mahasiswa membawa kader mengikuti proses kadernisasi LDK secara berkelanjutan dan menanamkan kader tentang kondisi umat islam saat ini.
Pembina kerohanian di kampus Jurusan Peternakan, Mulyana dalam sambutannya mengatakan bahwa LDK adalah gerbang untuk mahasiswa dapat bersyiar kebaikan baik untuk sesama mahasiswa maupun masyarakat sekitar. “Landasan kegiatan ini mengacu pada Al-qur’an, hadits, AD/ART LDK Al-Muta’alim Polbangtan Bogor, dan hukum yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia”, ungkapnya.
Mulyana menjelaskan teknis pelaksanaan kegiatan ini. “Kegiatan dauroh ini sebagai awal pengenalan apa itu LDK, kenapa harus masuk LDK, dan bagaimana menjadi kader dakwah yang baik”, imbuhnya.
Pelaksanaan dauroh dilakukan minimal 6 bulan sekali adapun kegiatannya menginap 2 hari. Isi kegiatannya meliputi: metode ceramah, diskusi, simulasi, suasana pelatihan diarahkan sebagaimana rupa dengan tetap mengacu pada kaidah syariah. Materi yang disampaikan mengenai peningkatan ruhiyah, ukhuwah, tsaqofah, kedisiplinan dan keberanian dalam bentuk praktek.
Alfian Nazzalahu, salah satu peserta mengungkapkan kegembiraannya mengikuti giat ini. “Kami merasa senang bisa mengikuti kegiatan selama 3 hari ini dan banyak ilmu yang kami dapatkan selama kegiatan berlangsung, selain menambah semangat dakwah juga pandangan kami terhadap kondisi masyarakat islam menjadi terbuka”, ujarnya. (Advetorial)
Discussion about this post