BogorOne.co.id | Ciawi – Akibat kenaikan harga pakan melonjak, telur ayam di pasar tradisional Ciawi, Kabupaten Bogor melambung tinggi hingga 15 persen perkilogram.
Kenaikan tajam hingga mencapai 32 ribu ini terjadi sejak beberapa hari terakhir dan menurut pedagang menyampaikan, kenaikan harga telur di pasar tradisional ini akibat mahalnya harga pakan ayam.
“Naik terus pas habis lebaran kalo dari bulan puasa 27ribu, pas malam takbir naiknya. Satu memang pas barengan bansos yang kemarin keluar programnya ayam sama telo,” ungkap Edi, Sabtu (27 Mei 2023).
Kata dia, yang kedua memang pakan juga naik yang sebelumnya 4500 perkilo sekarang jadi 6000 naiknya 1500 perkilo. Ketiga kalau barang itu pada akhirnya akan dipotong biaya potong.
“Nah, 32 ini bertahan sudah seminggu belum naik.Kalo naiknya lagi ya tergantung permintaan, kalo permintaan makin banyak ya naik lagi,” ucap Edi.
Kalau di kandang saja sudah Rp 29,500 maka sudah memecah rekor, biasanya di kandang ngeluarin Rp 26.000.
“Jadi sekarang pembelinya menurun tadinya dia beli 2 kilo jadi setengah, ga ada orang beli 2 kilo jadi sekilo karena dibagi bagi yang lain. Menurunnya hingga 50 persen setengahnya,” jelas Edi
Biasanya paling mentok itu harganya Rp 28.000 standarnya Rp 25.000 perkilo dan baru tahun ini saja harganya naik sampai 30 lebih. Kalau tahun kemarin mentoknya harga paling sampai Rp 28.000.
Harapannya, harganya stabil 28.000. Jadi biar kebagian semua untuk yang dagang, peternak kebagian juga. Tidak ada yang saling dirugikan.
Lanjut Edi, kalaul kita beli di angka 27 ribu, jadi di pedagang jual 28 ribu, itu sudah minim banget. Oleh sebab itu harga di angka 32 ribu akan membuat kegaduhan semua.
“Ya, kalo kita sih ingin stabil lagi, jangan sampai terjadi kenaikan yang terus melonjak yang akhirnya akan menjadi permasalahan Kamtibmas. Kalau terus terusan begini nanti akhirnya jadi kelangkaan telor, nanti usaha usaha home industri yang menggunakan telur akan menjadi sulit,” tandasnya.(Yud)
Discussion about this post