BogorOne.co.id | Kota Bogor – Kontestasi dalam Pemilihan Kepala Daerah Kota Hujan makin menarik. Sebab ke lima bakal pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota yang telah resmi mendaftar ke KPU terus bekerja untuk meyakinkan masyarakat dengan visi misi serta program-progran yang diusungnya.
Terbaru, Lembaga Studi Visi Nusantara (LS Vinus) kembali merilis hasil survei elektabilitas Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor untuk Pilkada 2024, Kamis 12 September 2024.
Dari 5 pasangan calon (Paslon), Dedie Rachim dan Jenal Mutaqin menduduki posisi pertama dengan presentasi 44,38 persen. Lalu diposisi kedua ada paslon yang diusung Partai NasDem, Golkar dan PSI yakni Sendi Fardiansyah dan Melli Darsa dengan perolehan 20,38 persen.
Selanjutnya disusul dengan paslon Raendi Rayendra dan Eka Maulana dengan perolehan 17,75 persen dan keempat yakni paslon Atang Trisnanto dan Annida Alivia.
Sementara paslon Rena Da Frina dan Teddy Risandi berada diposisi paling buncit dengan presentasi 3,25 persen.
Direktur Eksekutif Survei Lembaga Visi Nusantara (LS Vinus), Yusfitriadi menuturkan, survei tersebut dilakukan pada 4-8 September 2024 dengan metode cluster random sampling, menggunakan teori slovin dalam pengambilan samplingnya.
“Pengambilan sample 800 responden melalui instrumen tertutup wawancara tatap muka. Mergin error 4 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen,” kata Yusfitriadi.
Menurut dia, ada tiga hal yang menarik dalam proses survei yang dilakukan LS Vinus kali ini. Pertama, bahwa proses survei dilakukan setelah pendaftaran pasangan calon, sebelum penetapan pasangan calon.
“Tapi hampir bisa dipastikan dari lima paslon ini masuk. Karena saya melihat dari mulai test kesehatan, psikologi itu gak ada masalah. Ada beberapa tempat di daerah lain di Jawa Barat itu ada masalah, sehingga ada yang gugur,” paparnya.
“Tapi nampaknya kalau 5 (Paslon) ini di Kota Bogor saya pikir tidak. Sehingga sudah fix Pilkada di ikuti oleh 5 pasangan calon,” imbuhnya.
Yang kedua, pada survei kali ini, sambung Yus, LS Vinus tidak hanya memotret elektabilitas dan juga pengetahuan pemilih, tapi juga kita memotret perilaku pemilih.
Sebab perilaku pemilih baru, munculkan instrumennya di survei kali ini. Sehingga kemudian di survei kali ini bisa mengetahui bagaimana perilaku pemilih Kota Bogor.
“Jadi, pada aspek konsistesinya, pada aspek pragmatis nya, pada aspek antusiasme mau atau tidaknya untuk datang ke TPS,” tuturnya.
Ketiga, ada prosesnya juga yang lain daripada survei sebelumnya, pihaknya menjadikan survei ini untuk menderefensialkan antara branding personal dengan pasangan calon.
“Jadi kalau dulu masif branding personal walaupun hanya baru digadang-gadang si A dengan si B, si B dengan si C, sedangkan ini sudah pasti. Maka kemudian bagaimana literensialnya, perbedaannya seperti apa? Nah itu dalam proses,” tambahnya.
Iya juga menyebut, terdapat hal yang menarik lainnya dalam substansi hasil survei kali ini. Pihaknya menyimpulkan dari pasangan calon ini, hanya satu wakil yang memberikan elektabilitas terhadap calon wali kotanya. Yaitu Dedie Rachim yang wakilnya Jenal Mutaqin.
“Yang lain karena memang muncul baru hari ini, seperti Melli Darsa, Eka dan juga Annida apalagi Teddy misalnya. Itukan baru muncul kali ini, sehingga menariknya bahwa mereka tidak memberikan konstribusi suara signifikan terhadap calon wali kotanya. Bahkan cenderung mendowngrade calon wali kotanya. Itu terbukti,” tandasnya. (Rdt)
Discussion about this post