BogorOne.co.id | Jakarta – Perjuangan setiap orang yang sedang melawan gangguan mental memang tidak mudah karena dapat memengaruhi perasaan, pikiran, perilaku seseorang secara negatif dan kehidupan sehari-hari serta hubungan dengan orang lain.
Terkadang orang yang mengalami gangguan mental merasa kesulitan untuk berbicara tentang perasaan dan meminta bantuan karena stigma serta diskriminasi ada di sekitar mereka.
Dilansir dari laman Today, mereka mungkin mengalami perasaan malu, ketakutan atau rasa cemas dan merasa kesulitan untuk mengatasi perasaan tersebut.
Bahkan, sebagian dari mereka mungkin juga berjuang melawan dorongan menyendiri dan melukai diri sendiri hingga keinginan bunuh diri.
Dengan begitu, penting bagi masyarakat sekitar untuk memberikan dukungan yang baik bagi para pejuang gangguan atau penyakit mental.
Salah satunya mendukung peringatan Hari Titik Koma Sedunia, yaitu gerakan yang dilakukan secara khusus untuk memberikan dukungan, harapan dan cinta bagi mereka yang sedang berjuang dengan penyakit mental.
Hari Titik Koma Sedunia ini diperingati setiap 16 April di seluruh dunia dan memiliki tujuan yang tak kalah baik.
Mulai dari mendorong solidaritas, meningkatkan kesadaran dan juga memberikan kesempatan pertolongan.
Tujuan Hari Titik Koma Sedunia untuk mendorong solidaritas masyarakat, dengan cara memberi para penyintas bunuh diri sebuah ruang untuk berdiri bersama.
Dukungan moral yang kuat juga tentu dapat memberikan harapan positif menurunkan angka kasus bunuh diri akibat gangguan mental dengan efektif.
Dukungan moral juga akan memberikan harapan yang besar dan berarti sekaligus meyakinkan bahwa mereka layak pulih dan mendapatkan kehidupan yang baik.(Ir-v)
Discussion about this post