BogorOne.co.id – Anak yang cerdas dapat dilihat dari emosi, minat, dan persepsinya yang lebih kuat dibandingkan dengan anak lainnya. Namun, benarkah anak yang cerdas cenderung lebih pendiam dan punya sedikit teman?
Terkadang anak yang cerdas juga kesulitan untuk mengelola perasaan mereka. Misalnya saja saat seorang anak kesal ketika gambarnya tidak sebagus yang ada di buku.
Komunikasi yang baik adalah salah satu kunci untuk mendukung perkembangan emosional anak yang cerdas yakni bisa berbicara, mendengarkan, atau merespon dengan cara yang positif.
Melansir laman Verywell Family, penelitian menunjukkan bahwa ada sejumlah stereotip terkait anak cerdas yang sering disebutkan. Hal ini pun menyebabkan banyak orang percaya bahwa anak yang cerdas kurang dalam hal sosial dan emosional.
Salah satu stereotip yang banyak disebutkan adalah karakteristik sosial-emosional negatif seperti isolasi, keramahan yang lebih rendah, introversi yang lebih tinggi, dan neurotisisme.
Faktanya, sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa anak cerdas memiliki kemampuan rata-rata dalam hal sifat sosial dan emosional. Karena itu, ketika memiliki anak yang cerdas, jangan labeli mereka dengan hal-hal yang negatif
Sebaliknya, bisa mengajari dan menanamkan nilai-nilai karakteristik lain pada anak. Misalnya saja empati, intuisi, hingga kreativitas.
Banyak yang mengatakan bahwa anak yang cerdas cenderung memiliki sedikit teman. Padahal, kebanyakan anak yang cerdas dapat berteman dengan orang lain. Meski begitu, melansir dari laman Raising Children, beberapa anak merasa tidak cocok dengan anak seusianya.
Mungkin suka memperhatikan kalau anak cerdas lebih suka bermain dengan anak yang lebih besar. Bukan tanpa alasan, hal ini karena anak memiliki pikiran dan perasaan pada tingkatan yang sama dengan anak yang lebih besar.
Seperti anak-anak lainnya, anak yang cerdas juga membutuhkan bantuan untuk bisa berteman dan bergaul dengan baik. Tahap awal yang bisa diajarkan pada mereka adalah setiap anak memiliki bakat dan minatnya masing-masing
Beri juga kesempatan pada anak untuk membangun dan melatih keterampilan sosialnya. Misalnya saja melalui kelompok bermain. kelompok berbasis minat seperti klub catur, kelas drama dan sebagainya, hingga kelompok dan program untuk anak-anak yang cerdas.
Secara keseluruhan, beberapa anak cerdas lebih menonjol dari teman sebayanya. Mereka mengembangkan minat dan menunjukkan perhatian yang lebih mendalam tentang keadilan dan ketidakadilan.
Tak hanya itu, anak yang cerdas juga bisa sangat perfeksionis. Mereka memiliki ekspektasi tinggi terhadap diri sendiri dan orang lain. Terkadang, mereka memiliki selera humor yang berkembang lebih baik. (Ir-v)
Discussion about this post