BogorOne.co.id – Kota Bogor – Menteri Pertanian RI, Amran Sulaiman secara simbolis melepas mahasiswa Polbangtan/PEPI Kementerian Pertanian, dalam rangka pengawalan perluasan area tani dan upaya khusus darurat pangan.
Melepas mahasiswa Polbangtan/PEPI berlangsung di Aula Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor, Jurusan Peratanian, Senin 10 Juni 2024.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, bagaimana membina petani milineal ada bonus demografi milineal dan generasi shep ada sekitar 60 persen yang harus dibina mengenalkan sektor yang vital adalah sektor pertanian atau pangan.
“Tidak ada pangan tidak ada peradaban tidak ada negara. Mati hidupnya suatu bangsa itu sangat tergantung pangan,” jelasnya.
Oleh karena itu, kami ajak kurang lebih 5000, 10.000, bila perlu 100 ribu mahasiswa Polbangtan/PEPI, kedepan untuk menjaga pangan kita, tetapi kita harus punya strategi bagaimana supaya petani milineal bisa bertahan.
“Mereka sangat sederhana, untung menggunakan teknologi tinggi dia merasa terhormat, kenapa? Dia untung dan bila perlu pendapatan minimal satu orang setara gaji menteri. Kita sudah hitung itu mampu,” katanya.
Ie menjelaskan, caranya adalah nanti kita bangun cluster pertanian modern katakan 5 ribu hektar, ini semua petani distu kita bina menggunakan teknologi tinggi tidak ada menggunakan manual.
Rencana kata dia, cluster pertanian kita sejajar dengan negara maju, sehingga petani merasa untung, merasa pekerjaan ini yang terhormat dengan teknologi tinggi.
“Kita hibahkan caranya di berikan peralatan kepada generasi ini, kita latih menjadi wirausahawan muda, karakter cetak dolar, tetapi diisisi lain bisa capai swasembada pangan kita bisa ekspor,” terangnya.
Lebih lanjut, penyebaran mahasiswa di daerah sentra produksi padi di sembilan provinsi, kita fokus sembilan provinsi penyangga pagan nasional. “Nanti berikutnya, kami bekerjasama 80 perguruan tinggi, dan kita sudah komunikasi dengan menteri pendidikan, dan Dirjen Dikti,” ucapnya.
Sementara Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Prof. Dr. H Dedi Nursyamsi menyampaikan, Menteri pertanian melepas pemberangkatan seluruh mahasiswa ke lokasi kegiatan antisipasi darurat pangan nasional.
Dijelaskannya, bahwa ada tiga kegiatan, yang pertama kompanisasi dilahan sawah, optimalisasi lahan rawa dan tumpang sisit padi gogo di lahan perkebunan.
“Ada 1.029 mahasiswa kita yang akan di berangkatkan, sebagian sudah ada di lokasi, kemudian sebagain lain awal Agustus di berikan bimtek dan diberangkatkan di 9 provinsi lokasi utama perluasan area tanam (PAT) dengan tiga kegiatan tadi,” ujarnya.
Arahan menteri, para mahasiswa harus betul-betul mampu mengungkit PAT melalui kompanisasi.
Jadi didalam bimtek diarahkan bagaimana operasionalisasi dari pompa, TR2 dan TR4.
Intinya kata dia, mekanisasi pertanian modern yang harus dikuasai mahasiswa, baik lingkup pertanian maupun dari luar, intinya untuk mendongkrak produksi pangan melalui indeks pertanian.
Selanjutnya, memotivasi kepada petani milineal calon petani milineal, agar menjadi wirausahawan muda yang tangguh karena dari 10 konglomerat itu 8 dari sektor pertanian karena kita negara agraris harus dimanfaatkan secara maksimal oleh anka anak muda kita.
Polbangtan menjadi pelopor untuk memulai menjadi wirausahawan muda di sektor pertanian. Jadi nanti jangka panjang demikian.
“Bahkan menteri pertanian mencanangkan, bahwa mahasiswa yang berprestasi, memenuhi target perluasan area tanam agar di seleksi magang di luar negri, sehingga wawasan semakin luas, dan menjadi qualified dan job kteator wirausaha muda pertanian,” tandasnya. (Yud)
Discussion about this post