BogorOne.co.id | Kota Bogor – Saat rapat kerja Pansus Pengawasan Penanganan Covid-19 Kota Bogor mempertanyakan validasi data positif yang terjadi di kota hujan.
Anggota Pansus Pengawasan
Penanganan Covid-19 Kota Bogor, Endah Purwanti mengatakan bahwa secara umum bed occupancy ratio (BOR) Kota Bogor sudah baik lantaran berada di angka 48 persen.
Angka itu kata Endah, dibawah batas aman yang dicanangkan WHO, yakni 50 persen.
“Kasus terkonfirmasi positif harian juga
sudah turun dengan rata-rata 98 orang,
setelah sebelumnya sempat mencapai
rekor 187 kasus,” ungkapnya, Rabu (03/03/21)
Namun, kata dia, ada catatan penting
khususnya mengenai lamanya hasil swab test PCR yang seharusnya 2×24 jam menjadi empat hingga lima hari.
Politisi PKS itu berpendapat, bahwa hal tersebut menyebabkan terjadinya penumpukan kasus terkonfirmasi, sehingga membuat angka positif harian di Kota Hujan meningkat signifikan.
“Kami mempertanyakan validasi data positif, kalau situasinya seperti itu,” ungkapnya.
Selanjutnya, sambung Endah, saat ini ada 21 ribu KK yang mendapat BLT Covid-19 dari pemerintah pusat. Sementara, pada 2020 lalu di Kota Bogor ada 28 ribu KK yang mendapat jaring pengaman sosial.
Seharusnya Pemkot Bogor menganggarkan JPS untuk 7 ribu KK,
yang tidak tercover pusat. Dan dia menegaskan bahwa seestinya pemkot intervensi ini.
“Tapi kata pemkot tidak ada regulasi yang menguatkan. Padahal, ada Permen Nomor 64 tahun 2020 dimana pemerintah daerah harus menyiapkan bantuan sosial pada 2021,” tandas anggota parlemen berhijab itu. (Gie)
Discussion about this post