BogorOne.co.id | Kota Bogor – Komisi Pengendalian AIDS (KPA) Kota Bogor bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor menggelar peringatan Hari HIV AIDS Sedunia di Paseban Sri Bima, Balai Kota Bogor, Jumat 1 Desember 2023).
Pada peringatan hari AIDS ini, Kota Bogor melakukan deklarasi bersama Pentahelix yang terdiri dari Pemerintah, Pelaku Bisnis, Akademis, Masyarakat dan Media Massa sebagai bentuk meneguhkan komitmen untuk berkolaborasi memberantas HIV AIDS dalam mewujudkan Kota Bogor Bebas AIDS 2030.
Usai deklarasi acara dirangkaikan dengan kegiatan sosialisasi kepada siswa SMP yang dilakukan secara hybrid (daring dan luring) terkait bahaya HIV AIDS.
“Deklarasi dari Pentahelix ini bentuk komitmen untuk mewujudkan bebas AIDS di 2030,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah.
Sekda mengatakan, sampai November 2023 ini tercatat ada tujuh ribu penderita HIV/AIDS. 80 persen penderita ini berada di usia produktif sekitar 17-49 tahun.
Seluruh penderita HIV AIDS ini harus diobati agar usia harapan hidupnya panjang. Saat ini sudah ada 25 puskesmas dan tujuh rumah sakit di Kota Bogor yang bisa melakukan pengobatan HIV AIDS.
“Kami juga berupaya menekan angka HIV AIDS dengan kegiatan preventif dan promotif. Sosialisasi hari ini pun ingin memberikan penjelasan ke siswa tentang HIV AIDS dan penularannya. Mudah-mudahan upaya sosialisasi atau promotif ini bisa dilakukan terus-menerus,” harapnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga sedang menyosialisasikan tiga jargon penting. Pertama, jangan sampai ada penularan baru. Kedua, jangan ada kematian akibat AIDS dan ketiga, jangan sampai ada diskriminasi bagi penderita AIDS.
“Jadi yang kita musuhi penyakitnya bukan orangnya. Orangnya kita berikan penyuluhan dan pengobatan,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Harian KPA Kota Bogor, Cyamiati Karolin mengatakan, deklarasi dengan Pentahelix ini untuk menyakinkan semua kalau HIV AIDS ada dimana-mana serta penanggulangan HIV AIDS tidak bisa dilakukan sendiri alias harus saling berkolaborasi.
Terkait edukasi ini, pihaknya memang menyasar anak remaja atau siswa SMP di Kota Bogor. Tujuannya untuk memberitahu anak-anak remaja ini tentang bahaya penyakit HIV AIDS.
“Anak-anak tadi antusias. Jadi nanti akan ada kelanjutannya lagi dengan memberikan pelatihan kepada guru-guru BK untuk melanjutkan edukasi tentang HIV AIDS,” katanya. (*)
Discussion about this post