BogorOne co.id | Kota Bogor – Penghuni Apartemen Bogor Valley Kota Bogor mengusir puluhan pasangan bukan suami istri hingga wanita panggilan yang diduga hendak berbuat mesum di apartemen tersebut.
Sebelum diusir, setiap tamu yang datang diperiksa identitasnya oleh warga yang sedang berpatroli maupun berjaga di pintu masuk apartemen yang berlokasi di Jalan Soleh Iskandar (Solis) itu dan perempuan yang dicurigai sebagai penjaja seks komersial (PSK) pun tak luput dari pengusiran.
Diketahui, sudah dua hari ini, seluruh pintu masuk apartemen dijaga ketat oleh warga. Langkah ini dilakukan mengingat apartemen tersebut dijadikan sebagai tempat bisnis esek-esek.
Salah satu pemilik Apartemen Bogor Valley Iwan Darmawan mengatakan bahwa razia dilakukan lantaran adanya keresahan dari para pemilik karena banyak unit apartemen yang dijadikan tempat prostitusi.
“Apartemen banyak disewakan oleh agen-agen kepada pasangan bukan suami istri. Agen-agen ini juga diduga kuat menjalankan bisnis prostitusi online,” ucap Iwan, Sabtu (14 Mei 2023) malam.
Ia menjelaskan, modus yang dijalankan para agen ini dengan menawarkan setiap unit kamar secara online, baik harian maupun short time dengan harga murah.
Bahkan menurut Iwan, mereka sudah menyewakan kamar satu paket dengan penjaja seks komersial (PSK) lewat aplikasi.
Hal itu diperkuat adanya data dari pihak kepolisian, di mana baru-baru ini telah membongkar kasus prostitusi online di Apartemen Bogor Valley.
“Jadi agen ini bukan penghuni atau pemilik apartemen tapi orang luar yang mencari duit di tempat kami dengan menyewakan kamar untuk tempat mesum,” jelas Iwan.
Iwan menyebutkan selama dua hari, dari Jumat hingga Sabtu malam tercatat lebih dari 60 pasangan telah diusir dan diminta pulang. Umumnya, pasangan yang hendak check-in ini berusia 18-24 tahun.
“Karena waktu diperiksa kami cek identitasnya. Rata-rata mereka terang-terangan mengaku mau check-in dan sudah membayar sewa apartemen kepada masing-masing agen secara online,” terangnya Iwan.
Marak karena digunakan sebagai tempat prostitusi, kata Iwan, membuat citra Apartemen Bogor Valley menjadi buruk. Dampaknya, nilai investasi anjlok 50-70 persen dalam satu tahun terakhir ini.
“Semula orang berinvestasi di apartemen ini ingin mendapat nilai tambah lebih bagus, dari tahun ke tahun ada kenaikan investasinya tapi ternyata dengan keadaan ini jadi anjlok,” kata pria yang memiliki 3 unit apartemen di Bogor Valley ini.
Tentu, warga akan terus berpatroli dan menjaga setiap pintu masuk dan akan mengusir pasangan belum nikah yang hendak menyewa apartemen short time.
Ketua Pengawas Apartemen Bogor Valley Andi Bahrom Razak mengimbau kepada pihak agen untuk menghentikan kegiatan usaha ilegalnya karena sangat merugikan para penghuni apartemen.
“Memang ada beberapa agen yang sudah sadar. Saat ini kita coba persuasif dulu, tapi jika tidak bisa, kami akan laporkan ke polisi terkait kegiatan ilegal ini,” katanya.(Yud)
Discussion about this post