BogorOne.co.id | Kota Bogor – Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor mengumpulkan para pemuda di seluruh Indonesia melalui Milenial Agriculture Forum (MAF) yang diselenggarakan secara daring pada Sabtu 14 September 2024.
Pertemuan rutin yang diadakan setiap minggu ini mengusung tema Pertanian Modern untuk mendukung program pompanisasi dan Perluasan Areal Tanam yang saat ini sedang digalakkan oleh Kementerian Pertanian.
Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman menerangkan guna mendorong peningkatan produktivitas secara maksimal maka penggunaan teknologi dan mekanisasi pertanian harus terus dimasukkan agar biaya produksi turun secara signifikan.
Tidak hanya itu, Amran menambahkan bahwa milenial akan ikut bekerja manakala pertanian menguntungkan dan perlengkapan modern.
Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti dalam arahannya mengatakan bahwa Mentan sangat bersemangat dan mendorong untuk mewujudkan swasembada pangan. Menurut Santi, bidang pangan ini merupakan hal yang utama, karena ketika krisis pangan biasa diatasi dengan baik, maka kita akan terhindar dari krisis selanjutnya seperti krisis ekonomi dll.
“Ketika saat ini ada beberapa kondisi eksternal menghadapi climate change yang sangat ekstrim, kondisi udara diluar sangat panas dan berdampak pada kondisi pertanian di Indonesia. Air ini sangat penting tidak hanya bagi kehidupan, namun juga bagi pertanian. Kebijakan strategis meningkatkan produktivitas padi, mendorong pompanisasi untuk bisa mengalirkan sumber air”, ujar Santi.
Santi menambahkan bahwa saat ini Kementan sudah meluncurkan puluhan ribu pompa di berbagai daerah. “Kondisi pertanaman sudah bisa berjalan dengan baik. Saat ini kondisi produksi padi Kembali surplus berdasarkan data BPS”, imbuh Santi.
Agar anak muda mau bekerja di sektor pertanian. Tidak hanya bekerja di hortikultura, peternakan dan Perkebunan, kita yakin sektor tanaman pangan akan memberikan pemasukan yang memadai.
Santi mengaku senang bahwa progress pertanian modern di Kabupaten Indramayu ini berkembang dengan cepat. Agar dapat dikonsolidasikan harapannya bisa hamparan.
“Kita menghadapi kekurangan tenaga kerja di luar jawa sehingga menjadi tantangan tersendiri. Sehingga dilakukan MBKM melalui Polbangtan/ PEPI dan SMKPP dan Kemendikbud Ristek saat ini juga sedang Bersiap untuk diterjunkan ke lapangan”, pungkas Santi.
Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto mengucapkan terima kasih atas kerjasama dari Dinas Pertanian Kabupaten Indramayu yang telah berkenan menjadi narasumber pada acara MAF kali ini.
Tidak tanggung-tanggung, event langganan Pusdiktan ini menggaet Sugeng Heryanto, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Indramayu, Ahmad Jaenal Fudholi, dan Koordinator Penyuluh Pertanian BPP Bangodua sebagai narasumbernya.
Tidak hanya dari segini pemerintah, MAF Polbangtan Bogor ini juga mendatangkan Efri Junaedi untuk membahas pertanian modern dari segi praktisi Pendidikan dan Yazid Bustomi, Milenial Pengelola UPJA untuk memberikan informasi update mengenai kondisi UPJA di wilayah Indramayu.
Saat ini Menteri Pertanian mendorong lahan rawa untuk dilakukan pertanaman. Dalam waktu dekat, Kementerian Pertanian akan membuka 400 ribu hektar lahan rawa di Kalimantan Tengah untuk pertanaman. Tentu saja ini akan mendorong peningkatan produksi padi yang ada di Indonesia.
Mentan berharap semua pihak bisa bekerjasama, bisa bergandengan tangan dengan dinas pertanian sebagai mitra kerja terdekat di lapangan dengan para penyuluh pertanian, untuk bisa mendiseminasikan inovasi teknologi.
“Salah satu yang tidak boleh luput adalah pertanian modern. Ketika kita melakukan peningkatan produksi, Mentan memberikan alsintan di lapangan, ini harus di manage dengan baik dalam suatu pertanian modern. Tidak hanya mencakup alatnya, namun bagaimana kelembagaan ekonomi petani, korporasi, badan hukumnya juga merupakan bagian di dalamnya”, pungkas Yoyon. (Adv)
Discussion about this post