BogorOne.co.id | Kota Bogor – Sebelum pandemi Covid-19, Koperasi Simpan Pinjam Sejahtera Bersama (KSP-SB) tidak pernah ada persoalan atau nol komplain, selama perjalanannya selalu di berikan penghargaan dari pemerintah mulai kementerian bahkan hingga Presiden RI.
Kesaksian itu diungkapkan salah satu anggota yang telah bergabung dalam KSP-SB selama 12 tahun Prof. Dr. H Daeng Arifin. “Saya sudah 12 tahun bergabung, selama ini baik-baik saja, pengelolaanya bagus dan selalu berprestasi,” kata Profesor, Senin 7 Agustus 2023.
Menurutnya, hal itu bukan kamuflase, karena melalui penilaian dari berbagai pihak termasuk kementerian, bahkan hingga beberapa kali diberikan penghargaan baik dari lembaga pemerintahan maupun non pemerintahan.
Menyikapi polemik KSP-SB yang dihadapi selama 3 tahun terakhir, profesor Daeng menegaskan, bahwa itu
tidak masalah, sebab yang namanya usaha itu pasti flukuatif naik dan turun itu sudah biasa termasuk dalam berkoperasi.
“Ya, kalau terjadi kemajuan kita syukuri, kalau ada kemunduran harus diterima tapi tetap sambil berusaha, kalau kita menghadapinya secara biasa-biasa saja tidak di dramatisir, tidak di reka-reka seperti demo dan bikin LP saja, ya biasa-biasa saja,” ungkapnya.
Sebab kata dia, bahwa koperasi itu beda dengan perbankan, secara regulasi yang telah tertuang dalam undang-undang jelas disebutkan, Koperasi itu adalah usaha bersama berdasarkan kekeluargaan.
Bahkan dirinya menegaskan, aksi demo dan LP oleh sekelompok anggota itu sebetulnya tidak perlu terjadi, sebab pada tahun 2022 sudah sangat tenang setelah ada Homologasi, akan dilakukan pengembalian secara bertahap. “Jadi, kalau tahapan itu terus berjalan tidak akan terjadi aksi-aksi tidak terpuji seperti laporan polisi hingga demo-demo,” tuturnya.
Dirinya berpendapat, bahwa situasi itu terjadi karena emosi, sebab semua orang tidak sama. Bayangkan saja 180 anggota itu meski rambutnya sama hitam tetapi pemikiran dan prinsipnya belum tentu sama.
Dijelaskannya bahwa orang itu tidak semua bisa berfikir rasional, sebab kadang di berikan pengertian rasional tapi malah berfikirnya emosional, dilakukan pendekatan emosional malah ditanggapinya lebih emosional.
“Jadi, memang ini harus secara pelan-pelan, para pengurus inilah yang seharusnya bersabar, harus mengayomi mereka dan anggota itu sebenarnya penurut, asal kita terbuka, kesulitannya dijelaskan,” ucapnya.
Makanya lanjut Profesor, harus ada canel-canel, disitu ada RM ada BM, maka gunakan canel-canel itu untuk memberikan informasi penjelasan sedetil-detilnya untuk mengendalikan situasi.
“Bahkan saya sekarang membuka obrolan mencari solusi, (obsasi). Ini khususnya untuk koperasi, jadi di bahas secara umum dlu, tapi kalau ada yang nanya dari koperasi ya kita jelaskan, seperti umpamanya keinginan para anggota itu sederhana, uangnya kembali itu saja,” jelas dia.
Dia melanjutkan, bahwa keputusan anggota LP itu karena emosional, jadi mereka memakai jalan yang mereka yakini. Kalau seperti bendungan kan biasanya makin di ditutup maka dorongannya semakin kuat.
“Pada dasarnya, mereka orang-orang mengerti, para anggota ini cukup cerdas, bijak, sebab sudah sekian tahun koperasi ini berjalan dan baru kali ini polemik hingga terjadi LP. Sekarang proses hukum sudah berjalan, dan anggota harus menghormati itu, apapun keputusan pengadilan,” pesannya.
Masih kata dia, anggota harus menyadari juga bahwa selama koperasi ini berjalan kan mendapat bonus, mendapatkan jasa, marketing juga dapat uang honor. “Coba lihat kebelakang, dalam perjalanan selama 17 tahun ini, selama 15 tahun KSP-SB ini jaya, tidak pernah ada polemik, kerta tentram, kerta raharja gemah ripah loh jinawi,” cetusnya.
Saat disinggung mengenai vonis terhadap IS dan DZ, dirinya enggan menanggapi secara gamblang namun dia mengaku bahwa orang-orang tersebut adalah orang cerdas dan hebat, hal itu bisa terbukti sejak berdirinya KSP-SB dari nol rupiah hingga bisa memiliki aset keseluruhan sebesar Rp8,7 triliun.
Menilik proses peradilan yang saat ini sedang di tahap banding, menurut dia, tinggal bagaimana upaya PH meyakinkan Majlis Hakim dengan membuktikan data dan fakta. “Saya yakin IS dan DZ bisa bebas, sebab saya yakin pengurus ini tidak memakan uang koperasi, sebab uang koperasi digunakan untuk menutup, jasa, renemorasi dan gaji karyawan,” jelasnya.
Sedangkan untuk pengurus dia berpesan, dalam polemik ini pengurus tinggal melakukan konsolidasi dan mengelola dana yang masih ada dengan sebenar-benarnya supaya kedepan bisa mengembalikan dana anggota
“Untuk pengurus sekarang tinggal bekerja dengan baik saja, toh rambu-nya nya sudah ada, AD ART sudah ada, undang-undany perkoperasian sudah ada, tinggal ikuti saja itu. Insya Allah saya yakin koperasi ini bisa kembali berjaya. Jadi, dalam menyelesaikan masalah pembayaran ke anggota usahakan saja dari uang yang ada itu ya umpamanya sebagian dulu,” tandasnya. (Fry)
Discussion about this post