BogorOne.co.id | Kota Bogor – Dalam Pelaksanaan Milad ke 65 Pesantren Pertanian Darul Fallah, Ikatan Alumni gelar silaturahmi nasional (Silatnas) bersama pesantren Darul Falla pada Mei 2025.
Kegiatan Silatmas IAD akan dihadiri para Alumni yang tersebar di seluruh Indonesia dengan mengusung Tema “65 Tahun Mengabdi untuk Negeri, Menginspirasi Pertanian Berkelanjutan”
Ketua Umum IAD, Djainudin Lonek mengatakan, Program Taruna Santri Tani Indonesia (TSTI) menjadi upaya strategis dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional dan memberdayakan generasi muda di bidang pertanian berbasis pesantren.
Program ini dapat berperan besar dalam mendukung program swasembada pangan dengan melatih santri yang trampil pertanian, Pengurus IAD mentargetkan tahun 2025, akan melatih 500 Taruna Santri Tani Indonesia.
“Taruna Santri Tani Indonesia adalah inisiatif strategis yang memposisikan generasi muda santri sebagai agen perubahan dalam mengatasi tantangan ketahanan pangan dan revitalisasi sektor pertanian,” ujarnya
Sesuai dengan tema Milad, issue Ketahan Pangan menjadi fokus Program IAD, Program TSTI ini bertujuan untuk membekali para santri dengan keterampilan praktis, pengetahuan teknologi, dan semangat kewirausahaan di bidang pertanian, sehingga dapat mengembalikan peran generasi muda dalam membangun sektor agraris Indonesia.
“Dalam kegiatan Milad ke 65 Dan SILATNAS IAD, kami berusaha akan mengundang Presiden RI Prabowo Subianto”. Pemerintahan yang konsernya pada Swasembada pangan”. ungkapnya
Sementara itu, Sekjen IAD sekaligus Ketua Panitia Pelaksana Milad dan SILATNAS IAD, Subhan Murtadla menjelaskan terkait teknis Program TSTI ada 5 langkah strategi yang dilakukan dalam menjalankan program Taruna Santri Tani Indonesia.
1. Pembentukan Kurikulum Pelatihan
Materi Utama: Teknik budidaya tanaman, peternakan, perikanan, dan teknologi pertanian.
Inovasi Teknologi: Pengenalan teknologi modern seperti IoT untuk pertanian, bioteknologi, dan sistem pertanian berkelanjutan.
Kewirausahaan: Pelatihan manajemen agribisnis untuk mendorong kemandirian ekonomi.
2. Rekrutmen Peserta
Sasaran peserta merupakan santri dari berbagai pesantren. Kerjasama dengan pesantren mitra untuk menyeleksi taruna santri yang memiliki minat dan potensi di bidang pertanian.
3. Penyediaan Fasilitas dan Infrastruktur.
Memanfaatkan lahan Pesantren Pertanian Darul Fallah sebagai pusat pelatihan.
4. Kemitraan dengan Pihak Eksternal
Pemerintah
Kolaborasi dengan Kementerian Pertanian dan Kementerian terkait lainnya, Dengan pihak Swasta, Menggandeng perusahaan agribisnis sebagai mitra pelatihan melibatkan pakar pertanian untuk membimbing dan mengembangkan metode pelatihan.
5. Monitoring dan Evaluasi.
Membentuk sistem pendampingan bagi para alumni program untuk memastikan implementasi ilmu di lapangan.
Melakukan evaluasi berkala untuk meningkatkan kualitas pelatihan.
“Program ini diharapkan mampu menghasilkan generasi santri yang tidak hanya religius tetapi juga kompeten di bidang pertanian, sehingga dapat menjadi garda terdepan dalam mewujudkan swasembada pangan di Indonesia,” pungkasnya. (Rdt)
Discussion about this post