BogorOne.co.id | Kota Bogor – Ratusan siswa siswi SMK Citra Pariwisata diuji kemampuan dalam praktek kerja lapangan (PKL) dan uji kompetisi oleh tim asesor Indonesian Houkeeper Association (IHKA), Bogor Food & Beverage Association (BFBA) Bogor Raya, Puncak Sukabumi, Cianjur dan Lembaga Serifikasi Profesi (LSP), Jumat (14 April 2023).
Tim penguji dari IHKA seksi pendidikan, Diah Renata Anggraeni mengatakan bahwa mereka menguji siswa siswi sekolah SMK Citra pariwisata yang baru pulang PKL di periode yang terakhir dari Maret sampe September 2022.
“Jadi para siswa kelas 12 ini adalah salah satu tugasnya membuat laporan akhir PKL dan itu diujikan berlangsungnya dari hari Kamis, Jumat, Sabtu kemudian Senin , Selasa sampai Minggu depan sekitar 5 hari,” ujarnya.
Diah menjelaskan, materi yang diujikan yang didapatkan di lapangan, selain diuji untuk laporan tertulis praktek kerja lapangan, diuji juga interview, tanya jawab tentang skill, knowledge dan attitude.
Diah mengatakan menguji bersama rekan dari hotel Pajajaran dan masing-masing menguji enam siswa. Jadi, setiap harinya akan ada sekitar 12 siswa untuk departemen housekiping dan berbeda untuk departemen yang lain.
“Hari ini luar biasa, tadi saya sudah sampaikan kepada pak Riski bahwa siswa kebetulan yang saya uji ini outstanding secara knowledge, skill mereka bagus, menguasai jadi tempaan dari sekolah ini selama kurang lebih tiga tahun plus gemblengan ketika ada di lapangan itu luar biasa siap pakai. Jadi artinya secara akademisi mereka cukup matang atau mampu menguasai skill, knowledge dan attitude sudah cukup baik,” paparnya.
Menurut Diah, ada tiga hal yang dievaluasi yakni laporan secara tertulis, interview dan pertanggungjawaban. Interview untuk menguji kemampuan menjawab pertanyaan dari asesor, kemudian juga praktek sesuai bidang.
“Kebetulan saya memegang house keeping maka materi hari ini adalah yang sesuai dengan praktek mereka dilapangan,” ujar Diah
Sementara penguji dari BFBA Mulia Aji menyampaikan sejauh ini ada tiga pengguji dari BFBA dan masing-masing menguji enam siswa dengan evaluasi dan terminologi hotel sesuai dengan standar operasional.
“Dari total enam siswa yang diuji kapasitas dan kualitasnya sudah kelihatan bagus, maksudnya mereka sudah siap masuk ke dunia kerja tapi memang perlu juga koreksi yang sifatnya minor dari terminologi salah speling salah pengejaan kemudian salah statemen,” ucapnya.
“Mereka capable, mereka saya bilang capable karena pada saat saya tanya ukuran ruang meeting mereka hapal cara setupnya mereka juga bisa menjelaskan berartikan mereka benar benar serius pada saat training,” pungkasnya.(Yud)
Discussion about this post