BogorOne.co.id | Kota Bogor – Adanya sejumlah sapi yang masih menjalani pemulihan lantaran dari uji klinis bergejala Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Rumah Potong Hewan (RPH) Bubulak, Kota Bogor di lockdown.
Hal itu diungkapkan Wali Kota Bogor Bima Arya saat mengunjungi RPH Bubulak bersama Forkopimda Kota Bogor, Selasa (22/06/22).
Dirinya melakukan pengecekan untuk melihat langsung situasi terkini RPH Bubulak. Menurut dia, memang tak terhindarkan di 22 provinsi seluruh Indonesia terdampak PMK.
“Tapi saat ini melihat langkah-langkah cepat kami sudah ada hasilnya. Mengkoordinasikan semua dengan seluruh Forkopimda, saat ini ada 488 ekor yang recovery berproses menuju pulih atau normal,” ujarnya.
ia melanjutkan, ada langkah kebijakan yang telah diambil di antaranya melakukan penutupan sementara RPH Bubulak sampai dengan 29 Juni 2022. Selain itu dilakukan pengawasan terkait penanganan PMK di wilayah.
“Kami awasi terus di wilayah agar tidak terjadi penjualan yang tidak bisa dimonitor. Langkah berikutnya akan diberikan vitamin dan suplai obat-obatan untuk hewan-hewan ini,” terangnya.
Bima Arya menegaskan, daging dan susu sapi sendiri ketika sudah dimasak bisa dikonsumsi, namun direkomendasikan tidak untuk jeroan dan bagian kepala sapi. “Namun sebaiknya jeroan dan kepala tidak dikonsumsi dahulu. Saya kira itu,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Kapolresta Bogor Kota Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro menyampaikan pihaknya akan memonitor menjelang hari raya Idul Adha, semua pusat penjualan hewan ternak baik kambing sapi oleh jajaran Polsek dan Bhabinkamtibmas.
“Ya, kami perlu melakukan edukasi masyarakat agar tidak menjadi gejolak, kemudian tidak ada yang membeli hewan kurban dan sebagainya. Bersama DKPP kami akan terus melakukan upaya-upaya agar situasi di hari Idul Adha baik dan normal,” tegasnya.
Sementara Dandim 0606/Kota Bogor, Letkol Inf Ali Akhwan yang hadir dalam kegiatan itu mengimbau masyarakat juga untuk tidak terlalu panik berkenaan dengan PMK pada hewan ternak.
“Kita pecahkan permasalahan ini sampai dengan kambing dan sapi dianggap sudah steril atau boleh dikonsumsi untuk kurban, sehingga bisa dinikmati oleh masyarakat. Jadi, masyarakat tenang dulu, biarkan kami bekerja dulu, nanti masyarakat akan menikmati pada saat hari kurban,” kata Dandim. (Fry)
Discussion about this post