BogorOne.co.id | Kabupaten Bogor – Pada rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2021 Pemerintah Kabupaten Bogor defisit Rp794 Miliar. Menyikapi hal itu Bupati Bogor, Ade Yasin mengajak eksekutif dan legislatif dapat bersama-sama menutup defisit.
Politisi PPP itu berharap, dalam pembahasan RAPBD eksekutif dan legislatif dapat bersama-sama memfokuskan pada upaya menutup defisit dari pengurangan belanja aparatur.
“Misalnya belanja perjalanan dinas, belanja ATK, belanja cetakan, belanja penggandaan, belanja makan minum, belanja sewa tempat, belanja pemeliharaan, serta belanja operasional aparatur lainnya,” ungkap Ade.
Dijelaskannya, rencana penerimaan pendapatan daerah yang semula diperkirakan sebesar Rp6 triliun lebih diusulkan untuk ditingkatkan menjadi sebesar Rp7 triliun lebih.
Terdapat kenaikan sebesar Rp1,3 triliun atau 9,18 pesen dari rencana semula. Kenaikan pendapatan daerah tersebut, diiringi oleh kenaikan pada belanja daerah, baik pada komponen belanja operasi, belanja modal, belanja tidak terduga maupun belanja transfer.
“Secara kumulatif keseluruhan belanja daerah yang semula dianggarkan sebesar Rp7,689 triliun, pada perubahan APBD diusulkan untuk ditingkatkan sebesar Rp1,244 triliun atau naik 16,18 persen. sehingga total belanja daerah pada Perubahan APBD menjadi sebesar Rp8,933 triliun,” jelas Ade.
Diakuinya, kenaikan tersebut dampak dari pengalokasian iuran jaminan kesehatan untuk kepala desa, perangkat desa, PNSD dan tenaga OS, pengalokasian kekurangan tambahan insentif tenaga kesehatan dan tambahan penghasilan pegawai rumah sakit.
Selain itu juga, perhitungan ulang pada komponen belanja pegawai, dan penyesuaian kebutuhan anggaran untuk gaji Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (P3K) bagi guru, tenaga kesehatan dan penyuluh pertanian.
“Sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang keuangan negara/daerah, defisit belanja daerah tersebut harus ditutupi oleh pembiayaan netto sehingga pada rancangan perubahan APBD masih terdapat defisit sebesar Rp794,19 miliar,” terangnya.
Diharapkannya, pimpinan dan seluruh anggota DPRD dapat menerima rancangan perubahan APBD tahun anggaran 2021 yang telah disampaikan, untuk dibahas di tingkat badan anggaran.
Menyikapi hal itu, Wakil Ketua DPRD, Muhamad Romli mengatakan, karena defisitnya tinggi, maka DPRD juga akan melakukan hal yang sama, yakni efisiensi pada perjalanan dinas, belanja ATK, belanja cetakan.
Masih kata dia, termasuk belanja penggandaan, belanja makan minum, belanja sewa tempat, belanja pemeliharaan, serta belanja operasional aparatur lainnya. Kita sama-sama berupaya untuk menutupi defisit anggaran.
“Nanti, kita akan melihat dari masing-masing SKPD, anggaran kegiatan yang tidak urgent maka akan kita drop untuk menutupi defisit. Nanti akan terlihat mana yang prioritas dan mana yang bukan prioritas,” katanya. (Yud)
Discussion about this post