BogorOne.co.id | Kota Bogor – Polemik yang terjadi di Internal DPRD dalam penentuan kursi Alat Kelengkapan Dewan (AKD) akan berdampak terhadap penentuan anggaran di pemerintahan. Hal itu menjadi sorotan publik, termasuk kalangan pengamat.
Founder Visi Nusantara Maju Yusfitriadi mengatakan, seharusnya anggota dewan memahami bahwa sebagai aktor politik, mereka perlu mengedepankan prinsip kompromi dalam berpolitik.
Seharusnya kata Yusfitriadi, mereka para wakil rakyat paham bahwa politik adalah tentang mencari win-win solution.
“Saat ini, yang terjadi justru anggota dewan masih terjebak dalam ego sektoral, baik dari parpol maupun fraksi masing-masing,” ujar Yusfitriadi.
Ia menambahkan, peran politik adalah untuk membangun kebersamaan dan menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakat. “Bagaimana bisa menyelesaikan masalah publik jika atmosfer kompromi tidak dibangun di dalam lembaga dewan itu sendiri,” tegasnya. (Rdt)
Discussion about this post