BogorOne.co.id | Kota Bogor – Calon Wakil Wali Kota Bogor nomor urut 3, Jenal Mutaqin kembali melakukan kampanye politik. Kali ini, Jenal menyapa ratusan warga yang ada di Kampung Kebun Jukut, Kelurahan Babakan Pasar (Bapas), Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jumat 27 September 2024.
Seperti biasa, dalam kunjungannya itu Jenal ingin mendengar secara langsung keluhan maupun aspirasi yang tengah dirasakan oleh warga. Pertemuan yang berlangsung di lapangan bulutangkis ini berlangsung ceria dan riang gembira.
Selain menyapa warga, politisi Gerindra yang akrab disapa JM ini menemui sejumlah pelaku usaha UMKM di wilayah itu. Sambil menikmati secangkir kopi Liong yang merupakan kopi khas Kota Bogor, dan jajanan makanan UMKM.
Pada kesempatan itu, Jenal menanyakan kabar hingga keluhan apa saja yang terjadi di kampung tersebut. Adanya pertanyaan itu, ratusan warga yang ada di lokasi pun tak sungkan untuk menyampaikan beragam permasalahan yang tengah dihadapi oleh warga.
Satu diantaranya adalah soal dana kematian dan pelayanan pembuatan SKTM yang dirasa masih sulit. Selain itu, ada juga yang menyampaikan soal pendidikan, kesehatan hingga rumah tidak layak huni (RTLH) yang masih terjadi di kampung tersebut.
Adanya aspirasi tersebut, JM pun menjawab satu persatu keluhan yang dilontarkan oleh warga. Menurut JM, selama dirinya menjadi anggota legislatif banyak yang sudah diperjuangkan olehnya, diantaranya soal Perda tentang honor guru ngaji.
Dia mengatakan, dengan adanya Perda yang dibuat olehnya maka guru ngaji yang ada di Kota Bogor mendapat honor atau BOP.
“Memang saya akui belum semuanya guru di Kota Bogor mendapatkan bantuan tersebut. Untuk itu, saya minta kepada para ketua RT dan RW untuk mendata guru ngaji yang ada di wilayahnya agar mereka bisa kita akomodir, dan ini akan kami perjuangkan terus nanti ketika kami ada di eksekutif,” kata Jenal dihadapan warga.
Ia menambahkan, bahwa dirinya sewaktu di DPRD banyak aspirasi warga soal ijazah anaknya masih di tahan oleh pihak sekolah karena keterbatasan ekonomi.
Atas dasar itu, pihaknya kembali duduk bareng bersama anggota legislatif lainnnya untuk membahas dan mencarikan solusi terkait aspirasi tersebut, hingga akhirnya diputuskan dan dibuatkan pos anggaran yang bersumber dari APBD untuk menebus ijazah sekolah.
“Ada ribuan ijazah yang di tahan oleh pihak sekolah, dan melalui kebijakan yang kami buat maka ijazah yang ditahan pihak sekolah satu persatu kita tebus. Dan program ini akan terus kita lanjutkan” tegasnya.
Bukan cuma itu, dirinya pun menyampaikan apabila ada warga yang belum memiliki BPJS Kesehatan PBI untuk segera melapor ke timnya, termasuk jika ada warga yang membutuhkan ambulan untuk berkomunikasi ke tim maupun langsung ke dirinya.
Seusai menjawab dan memaparkan program yang digagas pasangan Dedie-Jenal, Kang JM kemudian menyambangi salah satu rumah warga yang kondisinya sangat memprihatinkan lantaran nyaris ambruk. Ia pun langsung menemui pemiliknya dan menanyakan apakah sudah mendapat bantuan pemerintah.
Kang JM mengatakan, setelah mendapat informasi dari pemilik rumah bahwa rumahnya itu sudah diajukan tahun lalu dan mendapat bantuan program RTLH senilai Rp 6 juta.
Namun di sini, dirinya melihat antara bantuan yang diterima oleh masyarakat dengan kondisi rumah tidak realistis, dan ia pun menganggap pada saat pengajuan mungkin tim dari verifikasi hanya sebatas seremonial belaka yang pada akhirnya kondisi rumah warga masih banyak yang rusak, bahkan saat ini nyaris ambruk.
”Uang sebesar Rp 6 juta dengan kondisi rumah yang kita lihat sekarang ini cukup untuk apa? Makanya visi misi kami pasangan Dedie-Jenal kedepan mencoba main side untuk RTLH ini kita ubah menjadi bedah rumah. Dan rumah yang saya kunjungi ini masuk dalam kategori bantuan untuk program Bedah Rumah, Insya Allah kita realisasikan bersama kang Dedie di pemerintahan nanti,” pungkasnya. (*)
Discussion about this post