BogorOne.co.id | Cijeruk – Merebaknya penyakit mulut dan kaki (PMK) yang menyerang hewan ternak sapi, banyak peternak sapi potong yang terkena imbas dari PMK ini.
Tapi tidak untuk para peternak sapi perah. Seperti hal nya M. Ma’mur (45) warga Kampung Tajurhalang RT 01/03, Desa Tajurhalang, Kecamatan Cijeruk yang tidak terkena imbas dari virus PMK.
Dirinya menggeluti sebagai peternak sapi perah tahun 1999. Untuk sapi perah alhamdulillah tidak kena imbas dari PMK seperti halnya sapi potong. Jadi untuk produksi susu aman aman saja,” ujarnya kepada BogorOne, Jumat (03/05/22).
Lanjut Ma’mur, dari Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor sudah memberikan imbauan dan sosilisasi ke peternak untuk membatasi hewan yang masuk dari luar.
Untuk menjaga masuknya virus PMK tidak ada ternak yang keluar apalagi masuk, dalam bahasa nya lockdown.
“Menjaga kewaspadaan dan antisipasi kita lakukan penyemprotan disinfektan serta memberikan vitamin dan antibiotik seminggu sekali,” terangnya.
“Selama produksi kita belum ada kasus PMK. Dan kita memang tidak fokus untuk jual kurban. Mungkin untuk yang jual sapi kurban mungkin dampaknya besar,” tutur dia.
“Dulu kita bisa jual hingga 100 ekor, karena sekarang dibatasi mungkin 20 ekor bisa aja. Harapan kita ingin bebas dari virus PMK dan normal kembali,” pungkasnya. (Yud)
Discussion about this post