BogorOne.co.id | Kota Bogor – Gara-gara satu personil positif covid-19, maka Satuan Polisi Pamong Praja (SatPol PP) memutuskan untuk melakukan sweb test masal 100 anggotanya di Dinas Kesehatan (Dinkes), Senin (10/08/20)
Kepala Satpol PP, Agustian Syah membenarkan hal itu. “Iya, ada satu yang positif, sekarang yang bersangkutan sedang melakukan isolasi mandiri,” ujarnya.
Selain itu satuan penegak perda itu juga memilih untuk membatasi jumlah personel yang masuk, terutama mereka yang bekerja di Markas Komando Satpol PP, Jalan Pajajaran, Kecamatan Bogor Utara. Sambil menunggu hasil swab test ke-100 personelnya.
“Untuk sementara, 100 orang yang diswab kami WFH-kan dulu, sampai hasil swab keluar. Saya berharap tidak ada lagi tambahan kasus positif di Satpol PP,” kata Agus.
Dia menegaskan, petugas lapangan yang biasa berjaga di area steril PKL tetap ditugaskan lantaran mereka tak memiliki riwayat kontak erat dengan personel yang terkonfirmasi positif.
“Kami bersama Dinkes saat ini sedang melakukan tracing, untuk melihat adanya potensi penularan ke anggota lain. Kami juga masih belum tahu, yang bersangkutan tertular dimana,” ucapnya.
Yang pasti, kata Agus, sebelumnya yang bersangkutan sempat dua kali rapid test, dan hasilnya non reaktif. Namun, saat diswab pekan lalu, dinyatakan positif Covid-19.
“Sebelumnya pas rapid test non reaktif, tapi ketika swab minggu lalu positif. Nah, ini yang kita telusuri, dimana tertularnya,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bogor, Dedie A. Rachim mengatakan, sejauh ini ada tiga Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terkonfirmasi positif. Baik dari Satpol PP maupun pegawai di lingkungan Setda Kota Bogor.
“Tapi belum jadi klaster. Satpol PP sudah melakukan pembersihan ruangan dengan disinfektan,” katanya.
Masih kata dia, sebelum itu di Dinkes sempat ada sembilan orang positif, BKPSDM empat orang, Setwan tiga orang. Namun, mereka sembuh semua. Tapi pihaknya tetap menjaga penularan di rumah dan perkantoran.
“Pemkot juga sudah menerapkan WFH untuk 50 persen ASN, khususnya mereka yang berusia di atas 50 tahun, dan yang baru kembali bertugas dari zona merah,” pungkas Dedie. (Asy)
Discussion about this post