BogorOne.co.id | Kota Bogor – Mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus positif covid-19di Bulan Ramadhan, Pemkot tetep menyiagakan RS Lapangan di GOR Pajajaran.
Uuntuk saat ini, tingkat keterisian ruang isolasi di 21 Rumah Sakit se-Kota Bogor, termasuk Rumah Sakit Lapangan mengalami penurunan pasien yang dirawat.
Data per Minggu 11 Maret 2021 tercatat, jumlah tempat tidur isolasi yang terisi di Rumah Sakit Lapangan Covid-19 Kota Bogor hanya 8 unit atau 12,5 persen dari total yang disiapkan 64 unit. Rinciannya, enam pasien berasal dari Kota Bogor dan dua pasien sisanya dari kota lain.
Menyikapi hal itu, Wali Kota Bogor Bima Arya menyatakan, Pemkot Bogor tetap akan menyiagakan RS Lapangan tersebut untuk mengantisipasi lonjakan kasus pada momen Ramadhan dan Idul Fitri ini.
Seperti diketahui, masa operasional RS Lapangan akan habis 18 April 2021. Dan Bima berpendapat, bahwa semua harus antisipasi gelombang kedua. Tidak boleh lengah. Karena di banyak negara itu lengah, terjadi gelombang kedua. Terutama di bulan Ramadhan ini.
“Kalau kita mampu melewati bulan Ramadhan tidak ada lonjakan kasus, Insya Allah aman. Tapi kalau Ramadhan terjadi lonjakan, dan ketersediaan ruang isolasinya di rumah sakit tidak ada, bagaimana?,” ungkap Bima, Senin (12/04/21).
Bima menambahkan, saat ini sedang dilakukan proses review oleh Inspektorat Kota Bogor yang hasilnya akan disampaikan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Bahkan dia mengaku, pihaknya sudah komunikasi dengan Kepala BNPB.
“Saat ini masih dilakukan review oleh Inspektorat. Secara keuangan bagaimana, apakah masih tersedia anggarannya di BNPB atau tidak, itu dulu. Tapi kalau saya ingin lanjut. Walaupun akan habis, saya ingin lanjut,” jelasnya.
Ia menargetkan proses review oleh Inspektorat tersebut akan selesai dalam pekan ini. “Jika inspektorat reviewnya sudah selesai, mudah-mudahan satu minggu ini ada kejelasan,” ungkapnya.
Tentang RS Lapangan Kota Bogor
RS Lapangan Kota Bogor mulai beroperasi pada 18 Januari 2021 untuk meningkatkan kapasitas ruang isolasi yang saat itu mengalami lonjakan pasien Covid-19 sehingga menyebabkan kekurangan tempat tidur.
RS Lapangan yang merupakan kolaborasi BNPB dengan Pemkot Bogor ini terletak di komplek GOR Pajajaran dan memiliki masa operasional selama tiga bulan atau hingga 18 April 2021.
Fasilitas yang tersedia di RS Lapangan antara lain 64 tempat tidur, 8 diantaranya untuk IGD. Selain ruang isolasi, ada juga unit layanan fisioterapi, laboratorium, radiologi mobile, pelayanan gizi, farmasi serta rujukan.
Dan untuk tenaga kesehatan yang bersiaga di RS Lapangan 44 perawat, 8 dokter spesialis, 10 dokter umum, 6 radiografer, 2 fisioterapi dan petugas penunjang lainnya. (Gie)
Discussion about this post