BogorOne.co.id | Kota Bogor – Polresta Bogor Kota telah mengamankan lima terduga pelaku penganiayaan terhadap remaja putri berinisial VC (14) yang terjadi di kawasan Pedestrian Jalan Jalak Harupat, Kota Bogor.
Kapolresta Bogor Kota Kombes Susatyo Purnomo Condro mengatakan, penetapan tersangka terhadap lima gadis ABG tersebut, merupakan tindak lanjut laporan orang tua korban dilengkapi dengan hasil identifikasi rekaman video yang direkam pelaku hingga viral.
Kelima tersangka tersebut yakni, SL (17) putus sekolah, JR (12) pelajar SMP kelas VIII, DS (14) putus sekolah, CC (14) pelajar yang baru tamat SMP, dan PT (14) pelajar SMP kelas IX.
“Setelah menerima laporan dari keluarga korban dan mengumpulkan bukti-bukti termasuk hasil visum, kami telah mengamankan lima orang,” kata Susatyo, Rabu (29/06/22).
Dia menjelaskan, akibat tindak penganiayaan itu, korban mengalami luka memar di bagian kepala. Tak hanya itu, korban pun sampai saat ini masih mengalami trauma.
“Korban sudah ditetapkan tersangka tapi tidak dilakukan penahanan, hanya wajib lapor,” terangnya.
Susatyo mengungkapkan VC menjadi korban perundungan dan kekerasan oleh lima temannya yang masih satu kelompok di komunitas Al Empang Pusat. Aksi tersebut dipicu perselisihan antara korban dengan dua pelaku sekitar tiga minggu yang lalu.
“SL dan JR dituduh oleh korban menjadi pemicu perselisihan dengan kelompok lain,” kata Susatyo.
Karena tidak merasa melakukan perbuatan apa yang dituduhkan oleh korban, dua temannya ini berusaha menemui VC untuk meminta klarifikasi. Namun sayangnya korban sulit untuk ditemui.
“Sudah tiga kali pelaku ingin menemui korban hingga akhirnya saat ketemu terjadi penganiayaan secara bersama-sama,” kata Susatyo.
Menurutnya, aksi kekerasan itu terjadi pada Minggu (26/06/22) di kawasan Pedestrian, Jalan Jalak Harupat, Kota Bogor. Pelaku DS kemudian menendang kepala dan memukul wajah korban. Tak sampai disitu, pelaku juga menjambak rambut hingga menyeret korban.
Sedangkan tiga pelaku hanya menyaksikan dan satu temannya yang lain merekam aksi kekerasan tersebut. “Kejadiannya di trotoar, tempatnya juga tertutup karena lokasinya di bawah akses menuju ke lapangan Sempur jadi tidak terlihat oleh publik,” ujarnya. (Fry)
Discussion about this post