BogorOne.co.id | Kota Bogor – Pelayanan terhadap pelanggan menjadi prioritas utama bagi Perumda Tirta Pakuan. Termasuk saat terjadi kebocoran yang berdampak terhadap distribusi air, Direksi Tirta Pakuan selalu turun langsung ke lapangan.
Seperti yang dilakukan Direktur Umum (Dirum) Perumda Tirta Pakuan, Rivelino Rizky menemui warga yang terdampak kebocoran pipa di Rancamaya, Kamis (14/07/22).
Di lokasi, Revalino melakukan diskusi dan membahas kendala di lapangan. Bahkan turunnya Direksi Perusahaan Plat Merah itu turut dihadiri Lurah Rancamaya Hardi Suhardiman yang menjembatani pemecahan masalah tersebut.
Menurut Revalino, bahwa level reservoir Rancamaya sempat turun pada Kamis (14/07/22). Petugas mematikan PRV untuk sementara waktu. Kondisi rendahnya reservoir Rancamaya itu membuat pengaliran ke beberapa wilayah terganggu.
Sejumlah pelanggan yang terganggu distribusi airnya antaralain Kampung Buntar, Kampung Cogreg, Kamung Margabakti, Kampung Dekeng, Kampung Cimanengah, Babakan Baru, Paku Haji.
Lalu para pelanggan di Perum Pakuan Hill, Royal Tajur, Jalan Raya Tajur dan sekitarnya, Kampung Gadog, Sukajaya, Gg Bale Desa, Jalan Ester, dan Jalan Tanuwijaya.
Perumda Tirta Pakuan juga mengimbau kepada pelanggan di wilayah terdampak agar menampung air saat masih mengalir. Jika membutuhkan tangki air, pelanggan bisa menghubungi nomor call center 0251-8324-111 atau Whatshapp 08111-182-123.
Diakui dia, bahwa Perumda Tirta Pakuan memang sering mengalami kendala kebocoran pipa. Selama tahun 2021, sempat tercatat sebanyak 10 ribu pipa bocor.
Angka itu lanjut dia, termasuk penanganan yang telah berhasil dilakukan perusahaan berpelat merah tersebut. Lebih dari 43 jenis kebocoran biasanya menimpa berbagai jenis pipa, baik pipa transmisi maupun pipa distribusi.
Sementara Direktur Teknik Perumda Tirta Pakuan, Ardani Yusuf pernah menjelaskan, kebocoran biasanya menimpa pipa-pipa distribusi di sejumlah titik Kota Bogor. Meski begitu, penanganan langsung dilakukan secepatnya.
Penanganan pipa dengan ukuran sekira 6 inch hanya membutuhkan rata-rata waktu 3-6 jam. Selain masalah kebocoran, Tirta Pakuan juga kerap terkendala dengan kekeruhan air pada pusat pengolahan airnya. (Fry)
Discussion about this post