BogorOne.co.id | Kota Bogor – Menyikapi adanya kasus pemotongan duit Bantuan Sosial Tunai (BST), Kelurahan Ciluar bergerak cepat mengklarifikasi dan memediasi terkait tudingan tersebut di aula Kelurahan Ciluar, Kecamatan Bogor Utara, Sabtu (22/05/21).
Lurah Ciluar Deny Ardiansyah mengaku, pihaknya mendapatkan informasi mengenai tudingan tersebut dari Camat Bogor Utara yang mendapat kiriman terkait adanya surat pernyataan tentang pemotongan BST sebesar Rp50 ribu yang ditandatangani sembilan orang.
“Sebelumnya di wilayah saya, tidak ada laporan mengenai pungutan liar (pungli). Kami langsung cek ke lokasi dan mengumpulkan yang tanda tangan, apa maksud dan tujuan surat siapa saja yang diminta dan siapa yang meminta,” kata Deny.
Namun kata dia, saat dimediasi tak bisa menjawab. Dan akhirnya dia mengagendakan untuk rapat bersama warga didampingi polisi, TNI dan Tipikor, untuk mengklarifikasi. “Jangan sampai ada anggapan wilayah diam saja atau menutupi,” ujarnya.
Dalam rapat klarifikasi itu, kata Deny, dihadiri oleh delapan dari sembilan orang yang menandatangani surat pernyataan adanya pemotongan BST.
“Satu orang tidak hadir karena alasan sakit. Mereka bercerita mengenai kronologis, ada yang bantuan tahun lalu. Kemudian, saya tanya anda dapat BST, katanya tidak. Kenapa tanda tangan surat itu,” katanya.
Kata Deny, dalam pertemuan tersebut ada beberapa warga yang bukan penerima BST Rp600 ribu. Bahkan, ada warga yang menerima BST namun tidak dipungut.
“Saya tanya siapa yang bikin surat, yang buat ketua paguyuban Tarikolot. Berdasarkan pengakuan beberapa orang mereka paham (isi surat), beberapa disuruh absen,” ungkapnya.
Masih kata Deny, hasil pertemuan akan dituangkan ke dalam berita acara untuk dilaporkan ke pimpinan. Selain itu, rencananya pihaknya akan memanggil pihak-pihak yang disebut terlibat dalam dugaan pemotongan tersebut.
“Tapi saat ditanya ke warga siapa yang motong, mereka bilang yang ambil mantan pengurus RT,” tutur dia.
Lebih lanjut Deny mengatakan, dalam pertemuan tersebut, warga menuntut agar RW diganti. “Selanjutnya akan kami konfrontir dengan warga RW 04 tentang kebenaran informasi itu. Kami tidak memihak pada siapapun, tapi tujuannya untuk menguak informasi sebenarnya,” tandasnya. (Fik)
Discussion about this post