BogorOne.co.id | Kota Bogor – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) secara perdana melakukan kick off pencegahan dan penurunan stunting dalam mewujudkan pencapaian target Jabar zero stunting pada tahun 2023.
Kegiatan kerja bareng bersama IDI di wilayah IV Jabar ini ditandai pelatihan tata laksana cegah stunting dokter umum pada fasilitas kesehatan tingkat pertama di IPB Convention Center Kota Bogor.
“Kota Bogor ditunjuk IDI Jabar, untuk melakukan kegiatan pencegahan stunting di regional 4 Jabar, terdiri dari kota/kabupaten Bogor, kota/kabupaten Sukabumi, Depok dan Cianjur,” kata Ketua IDI Kota Bogor, Ilham Chaidir, Kamis (30/6/2022).
Dalam hal ini, kata Ilham, IDI ikut serta dalam pencegahan stunting untuk mewujudkan pencapaian target Jabar zero stunting yang merupakan program Pemprov Jabar.
“Tentu di sini banyak hal berkaitan dengan banyaknya (stunting) yang tidak terdeteksi, maka perlu adanya penanganan yang signifikan dan informasi kepada masyarakat,” ucapnya.
Dengan demikian, lanjut Ilham, sebagai garda terdepan dokter di FKTP yang mencakup klinik dokter umum dan juga dokter di Puskesmas dalam upaya pencegahan stunting memberikan penyuluhan kepada ibu pada 1.000 hari pertama kelahiran, termasuk masalah kehamilan agar tidak melahirkan generasi yang kekurangan gizi.
Menurutnya, masalah kesehatan menjadi hal yang sangat penting bagi seluruh masyarakat dan harus disadari hal tersebut tidak bisa hanya dilakukan oleh tenaga kesehatan.
Untuk ini, IDI sebagai organisasi profesi dokter menggaet pihak lain, seperti Danone dan Bank Jabar yang sangat perhatian terhadap pencegahan stunting.
“Mudah-mudahan dengan kegiatan ini adalah pertama untuk kick off dari IDI kegiatan pencegahan stunting di regional IV. Sekarang baru 6 (kota/kabupaten) dan ada 21 lagi yang akan melaksanakan secara bergiliran di 5 regional lainnya,” imbuh Ilham.
Pelatihan tata laksana cegah stunting dokter umum pada fasilitas kesehatan tingkat pertama koordinator wilayah IV setidaknya diikuti 150 peserta. Dalam kegiatan ini, IDI juga bekerja sama dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jawa Barat.
“Pelatihan sehari, ada pelatihan pengukutan fometri, bagaimana menyediakan makanan aplikatif bagi ibu-ibu dan sebagainya. Mudah-mudahan dengan 6 kabupaten kota ini semuanya bisa menyebar informasinya dalam rangka penanggulangan stunting,” tandasnya.
Sementara Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan, kick off ini menjadi sebuah gerakan pencegahan stunting di Kota Bogor dengan target zero stunting. Saat ini, angka prevalensi stunting di Kota Bogor sendiri berada di bawah 10 persen.
Dimana secara data Bulan Penimbangan Balita (BPB) Kota Bogor pada Februari 2022 tercatat sebanyak 2.723 balita stunting atau setara 3,74 persen.
Namun demikian, kata Dedie, Pemkot Bogor juga harus menyelaraskan pencapaian target penurunan angka stunting dengan Pemprov Jabar maupun secara nasional.
“Mudah-mudahan dengan langkah sosialisasi, pencegahan pernikahan di bawah usia, kemudian meningkatkan kesehatan bagi calon pengantin, ibu dan anak serta meningkatkan faskes Puskesmas dan Pustu, dapat menurunkan tingkat stunting di Kota Bogor,” ucapnya.
Ditempat yang sama, Wakil Ketua DPRD Jabar Achmad Ru’yat menjelaskan, dalam upaya pencegahan stunting, Pemprov Jabar memiliki program zero stunting pada tahun 2023 dengan target prevalansi 19,4 persen, sedangkan pada tahun 2021 kondisi stunting masih menyentuh 24,5 persen.
“Sebuah tantangan setiap tahun harus menurunkan 3,5 persen. Selama ini kecenderungan penurunan dari 2019 hingga 2021 relatif satu koma sekian persen. Dan upaya pencegahan stunting perlu dicatat harus melibatkan semua stakeholder,” kata Ru’yat. (Fry)
Discussion about this post