BogorOne.co.id | Jakarta – Sejumlah pabrik tekstil di Indonesia telah resmi tutup akibat bangkrut dan ribuan karyawan menjadi tumbal karena kena terpaksa PHK.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) Ristadi mengungkapkan, penurunan order hingga sama sekali tak ada order membuat pabrik-pabrik tekstil tersebut tutup.
Dijelaskannya, hingga saat ini setidaknya ada 6 perusahaan yang memilih tutup Diantaranya PT Sampangan Duta Panca Sakti Tekstil (Dupantex), Jawa Tengah, PT Alenatex, Jawa Barat, PT Kusumahadi Santosa, Jawa Tengah.
Selanjutnya adalah PT Kusumaputra Santosa, Jawa Tengah, PT Pamor Spinning Mills, Jawa Tengah dan PT Sai Apparel, Jawa Tengah
Namun selain itu, ada 4 perusahaan yang masih bertahan, namun terpaksa harus melakukan efisiensi dengan melakukan PHK terhadap karyawannya.
Ke empat perusahaan itu diantaranya adalah PT Sinar Pantja Djaja, Jawa Tengah yang mem PHK 2.000 karyawan PT Bitratex, Jawa Tengah sekitar 400 karyawan, PT Djohartex, Jawa Tengah: sekitar 300 karyawan dan PT Pulomas, Jawa Barat sekitar 100 karyawan.
Menurut dia, data tersebut hanya mencakup pabrik tempat pekerja anggota KSPN bekerja. Tidak termasuk pabrik-pabrik tempat karyawan bukan anggota KSPN.
Menurut Ristadi, PT Kusumaputra Santosa, PT Kusumahadi Snatosa, dan PT Pamor Spinning Mills adalah perusahaan yang tergabung di bawah bendera Kusuma Group. Grup usaha ini, kata dia, memproduksi benang, hingga produk hilir berupa kain (printing).
Dijelaskannya, bahwa baru-baru ini Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Semarang memutuskan pailit PT Pandanarum Kenangan Textil (Panamtex).
“Panamtex adalah perusahaan tekstile di Pekalongan yang berdiri sejak tahun 1994 dengan produksi utama Sarung Tenun BINSALEH, Sarung GOYOR dan Surban,” ungkapnya dilansir CNBC Indonesia.
Namun hingga kini, pabrik Panamtex masih beroperasi meskipun terbatas. Sementara itu, nasib 510 pekerja Panamtex terancam karena status pailit perusahaan. Perusahaan telah mengajukan kasasi. (Rdt)
Discussion about this post